Advertisement
Mandiri Jogja Marathon Manjakan Pelari Dan Pengunjung Dalam Race Pack Collection

Advertisement
JOGJA—Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 dirancang semenarik mungkin untuk memberikan pengalaman istimewa bagi para pelari maupun pengunjung. Salah satunya dengan Race Pack Collection yang menghadirkan sejumlah brand lokal dan berbagai kegiatan menarik.
Race Pack Collection berlangsung di ballroom Royal Ambarukmo Hotel, Kamis-Sabtu (19-21/6/2025), yang terbuka untuk pelari maupun masyarakat umum. Memasuki lobi ballroom, pengunjung langsung disambut dengan sejumlah tenant UMKM kuliner Jogja. UMKM ini merupakan nasabah atau binaan Bank Mandiri.
Advertisement
Kemudian di dalam area ballroom, terdapat 14 tenant brand lokal yang menawarkan jersey dan berbagai aksesoris lari. Untuk mengambil race pack, peserta harus memutar melewati tenant-tenant tersebut. Di ujung sebelum pengambilan race pack, terdapat tenant Mlaku Lokal, yang menjual official merchandise kolaborasi MJM 2025 dengan brand-brand lokal yang terlibat.
Salah satu peserta MJM 2025, Marga Maulana, datang jauh-jauh dari Surabaya, Jawa Timur. Pelari half marathon ini mengambil race pack di hari pertama, Kamis (19/6/2025). “Sangat seru acara race pack collection-nya dibuat seperti expo,” katanya.
Selain mengambil race pack, pria yang sudah sering mengikuti event lari dua tahun terakhir ini juga membeli official merchandise MJM 2025. “Ya, saya muter-muter dulu mau beli jersey official merchandise, karena bagus-bagus,” katanya.
Marga datang ke Jogja bersama anak dan istrinya. Di samping mengikuti MJM 2025, ia juga menjadikan momen ini untuk liburan di Jogja. “Untuk target karena saya pelari rekreasional, yang penting menikmati race-nya, pasti race village-nya juga bagus seperti race pack collection ini,” paparnya.
Selain tenant brand lokal, pada Race Pack Collection ini MJM 2025 juga menghadirkan beberapa program menarik karena MJM 2025 juga dirancang sebagai panggung implementasi strategi keberlanjutan Bank Mandiri yang selaras dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
Salah satunya melalui fitur Livin’ Planet edisi Mandiri Jogja Marathon dalam aplikasi Livin’ by Mandiri. Peserta MJM dapat menghitung emisi karbon berdasarkan moda transportasi dan akomodasi ke lokasi lomba, serta memantau kontribusi pengurangan emisi berdasarkan jarak tempuh lari. Fitur ini juga menyediakan opsi penebusan karbon melalui pembelian pohon.
Kemudian ada pula donasi sepatu, di mana para pengunjung bisa mendonasikan sepatunya yang tidak dipakai lagi, untuk diperbaiki kondisinya dan didonasikan kepada pekerja sosial. Pengunjung yang melakukan pembelian di tenant juga berkesempatan memenangkan undian mengikuti event lari di Berlin.
Pada Race Pack Collection ini juga banyak pengunjung yang membuka jasa titip atau jastip pembelian jersey brand lokal edisi khusus MJM 2025. Salah satu pengunjung, Syarifudin, menjelaskan ia membuka jastip pada event MJM 2025 ini. “Ada delapan orang yang menitip, dengan total 14 item, termasuk saya sendiri juga beli,” katanya.
Pria asal Solo ini menceritakan membuka jastip lewat kolom komentar di akun Instagram MJM 2025. Dari situ ia mendapatkan banyak titipan dari daerah yang berbeda-beda. “Ada yang dari Jakarta, Jawat Timur, dari jauh-jauh,” ungkapnya.
Adapun barang-barang yang diincar dalam jastip ini menurutnya kebanyakan adalah jersey official merchandise MJM 2025. “Karena official merchandise-nya bagus-bagus, desainnya keren, unik dan ga pasaran. Punya ciri khas dari Jogja seperti motif Candi Prambanan,” ujarnya. (Advetorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Pengelolaan Aset Desa untuk Sarana Pendidikan di DIY Jadi Pembelajaran Provinsi Jawa Barat
- SPMB SMP di Bantul Hari Pertama Membeludak, Sekolah Kewalahan
- Jadwal Layanan SIM Keliling di Kulonprogo pada Kamis 19 Juni 2025
- Jadwal Angkutan DAMRI dari Bandara YIA ke Jogja, Purworejo hingga Magelang
- Segini Potensi PBB yang Hilang Akibat Program Bebas Pajak Sawah Produktif di Bantul
Advertisement
Advertisement