Advertisement
45 Koperasi Desa Merah Putih di Jogja Masuki Tahap Pengurusan Legalitas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemkot Jogja terus mematangkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di seluruh kelurahan. Sebanyak 45 KDMP kini memasuki tahap persiapan administrasi sebelum resmi beroperasi.
Kepala Bidang Koperasi Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kota Jogja, Emy Indaryati, menyebut hingga pertengahan Juli 2025, mayoritas koperasi masih dalam proses pengurusan legalitas.
Advertisement
“Sekarang baru persiapan semuanya, kalau yang benar-benar sudah jalan belum. Tadi mungkin KMP Demangan sudah lebih siap,” ujar Emy kepada Harianjogja.com, Selasa (15/7/2025).
Setelah seluruh KDMP memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), operasional penuh ditargetkan mulai akhir Oktober 2025. Namun, Dinas berharap aktivitas koperasi sudah bisa berjalan sebelum tenggat tersebut.
“Ini kita menuju ke sana, kita tidak usah nunggu Oktober, tapi kita sudah bersiap dari sekarang NIB NPWP. Harapannya sebelum akhir Oktober sudah berjalan, karena sudah ada NIB dan NPWP,” jelasnya.
Selain menyiapkan aspek legal, Dinas juga mengagendakan berbagai pelatihan dasar perkoperasian bagi pengurus dan pengawas. Pelatihan ini mencakup pemahaman tata kelola koperasi, proses bisnis, hingga kemampuan menjalin kerja sama.
Di antara puluhan KDMP, koperasi di Kelurahan Demangan disebut menjadi yang paling siap memulai kegiatan usaha. Ketua KDMP Demangan, Antonius Fokki Ardiyanto, mengungkapkan pihaknya telah memiliki legalitas lengkap dan memulai tahap praoperasi.
KDMP Demangan menyiapkan lima bidang usaha utama. Diantaranya gerai sembako, bidang transportasi angkutan yang rencananya akan mengelola MaxRide, apotek, produksi batik Segoro Amarto, dan pangkalan gas elpiji.
Pihaknya tidak menutup kemungkinan membuka bidang usaha lain di kemudian hari. Salah satu yang direncanakan ialah pembentukan Klinik Kesehatan Merah Putih.
Untuk mendukung modal usaha, pengurus tengah memfinalkan proposal bisnis yang akan diajukan ke BRI. “Mengenai modal usaha, kemarin kita sudah bicara dengan kawan-kawan BRI, kita disuruh menyiapkan proposal bisnis plan seperti apa. Rabu malam kita akan melakukan rapat pengurus untuk memfinalisasikan proposal bisnis plan,” ucap Fokki.
Fokki menilai, yang menjadi kompetitor utama KDMP nantinya ialah toko-toko modern. KDMP Demangan juga mempersiapkan strategi bersaing dengan toko modern.
Menurutnya, harga murah yang ditawarkan KDMP Demangan menjadi salah satu keunggulan dibanding toko modern. Selain itu, kedekatan kekerabatan antar warga Demangan juga menjadi modal penting.
“Keunggulan lainnya ini kan produk lokal di wilayah kelurahan, untuk persoalan kekerabatan kan masih kental sekali. Maka pangsa pasarnya adalah warga Demangan sendiri,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Ungkap Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Penumpang Citilink di Bandara Soetta Berprofesi sebagai Dokter
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Perpustakaan Sekolah di Bantul Belum Punya Pustakawan Profesional
- Pemkab Bantul Dorong Profesionalisme Koperasi
- Biro PIWPP Rumuskan Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DIY
- Lurah Tamanmartani Sleman Keluhkan Sampah Kiriman dari Selokan Mataram Hulu
- Ini Jadwal Penetapan Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Ruas Jogja-YIA Kulonprogo di Desa Balecatur Gamping
Advertisement
Advertisement