Advertisement
Soal Dana Operasional dan Modal Koperasi Desa Merah Putih, Kalurahan di Gunungkidul Tak Ingin Gegabah

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah lurah di Gunungkidul tidak ingin gegabah mengakses permodalan ke perbankan untuk mengidupkan Koperasi Desa Merah Putih. Hal ini dilakukan sebagai upaya kepastian agar tidak ada kegagalan angsuran saat peminjaman dilakukan.
Lurah Pacarejo, Semanu, Suhadi mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih di tempatnya sudah dibentuk lengkap dengan akta pendirian. Tindaklanjut dari pembentukan akan dilakukan rapat pengurus untuk rencana pengoperasian.
Advertisement
“Tidak boleh langsung jalan karena harus didukung dengan business plan yang matang sehingga dapat beroperasi dengan maksimal,” katanya saat dihubungi, Selasa (22/7/2025).
Oleh karena itu, pihaknya juga tidak keburu untuk mengakses permodalan yang ditawarkan perbankan dengan plafon mencapai Rp5 miliar. Kehati-hatian sangat dibutuhkan karena pelaksanaan tidak sebatas menarik pinjaman, tapi juga kewajiban mengangsur untuk mengembalikan.
“Jadi tidak boleh asal pinjam. Harus dikaji dengan matang karena orientasinya harus berkelanjutan sehingga harus berpikir jangka panjang. Bukan sekadar mengejar viral,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Girimulyo, Panggang, Sunu Raharjo. Menurut dia, Koperasi Desa Merah Putih baru sebatas pembentukan pengurus dan kelembagaan.
“Untuk keanggotaan sudah ditarik iuran awal Rp50.000 dan bulanan Rp5.000,” katanya.
Rencananya koperasi ini akan menaungi kegiatan seperti perdagangan eceran makanan dan minuman atau opsi mendirikan apotek desa. Meski demikian, untuk pengoperasian, para pengurus juga akan melakukan studi banding ke kalurahan yang telah mengoperasikan.
“Kami juga masih menunggu pendampingan dari pemkab,” katanya.
Disinggung mengenai pinjaman ke bank untuk modal, Sunu mengakui menerapkan prinsip kehati-hatian. Kepastian masih menunggu rapat pengurus dan melakukan kajian terkait dengan kebijakan yang akan diambil.
“Kami pelan-pelan. Mau rapat dulu dengan pengurus. Bagaimana modalnya, lokasi usaha Dimana dan siapa tenaganya. Untuk pinjam ke bank, kami juga harus hati-hati karena tetap harus mengembalikan dengan model angsuran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Italia Apresiasi Rencana Perdamaian Trump di Gaza
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement