Advertisement
Meski Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kena Proyek Tol, Produktivitas Padi di Sleman Justru Surplus 60 Ribu Ton Setahun

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan ada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang terdampak pembangunan Tol Solo–Jogja– YIA dan Tol Jogja– Bawen.
BACA JUGA: Hingga April, Realisasi Produksi Gabah Kering di Sleman Capai 123 Ton
Advertisement
Pengurangan LP2B justru tidak berpengaruh terhadap produktivitas padi di Bumi Sembada. Sleman mengalami surplus hingga 60.000 ton setahun.
Plt Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andriyanto, mengatakan LP2B terbagi menjadi dua zona, yaitu zona inti dan zona cadangan. Ada sejumlah bidang tanah LP2B yang terpotong akibat pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) itu.
LP2B bukan terbatas pada lahan persawahan, bidang-bidang tanah yang menjadi lokasi budidaya ikan hingga perkebunan atau yang dapat memproduksi pangan juga dapat dimasukkan ke LP2B menggunakan Peraturan Daerah (Perda).
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan telah menetapkan Luas Kawasan P2B di Sleman mencapai 18.482,04 ha. Luasan ini dibagi menjadi LP2B dengan 17.947,54 ha dan Lahan Cadangan P2B 534,50 ha.
DP3 Sleman juga mencatat Luas Lahan Baku Sawah juga menyusut. Pada 2019, luasan lahan yang ada mencapai 18.137 ha. Pada 2023, luasannya tersisa 15.984 ha. Ada penyusutan 2.153 ha.
“Kalau zona inti LP2B terkena pembangunan tol, kami akan menggantinya dengan lahan cadangan,” kata Rofiq ditemui di Dinas Komunikasi dan Informatika Sleman, Rabu (30/7/2025).
Produksi setara gabah adalah ukuran volume produksi padi yang dinyatakan dalam satuan gabah, baik itu gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG), yang telah disesuaikan dengan standar tertentu
Produksi setara gabah di Sleman berkisar antara 170.000 ton – 175.000 ton per tahun. Sementara, konsumsi warga Sleman yang berjumlah sekitar 1,2 juta - 1,3 juta jiwa hanya menyerap sekitar 75.000 ton beras per tahun. Artinya, Sleman memiliki surplus 55.000 hingga 60.000 ton setiap tahun. Surplus ini tidak mengentikan Pemkab Sleman untuk terus mendongkrak produktivitas padi.
Di lain pihak, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Kabupaten Sleman mencatat ada total area persawahan sekitar 169,37 ha terlibas PSN Tol Solo – Jogja – YIA dan Tol Jogja – Bawen.
Kepala Bidang Tata Ruang Dispertaru Sleman, Ratna Wahyu Mulyaningsih, menjelaskan area persawahan seluas 169,37 ha tersebut terbagi menjadi dua proyek pengerjaan, yaitu Tol Solo – Jogja – YIA dengan 136,42 ha sawah dan Tol Jogja – Bawen 32,95 ha. “Itu data pemotongan Tol yang kami catat dari data Lahan Baku Sawah 2019,” kata Ratna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Megawati Kembali Jabat Ketua Umum PDI Perjuangan 2025-2030
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Grebek Markas Judi Online di Banguntapan Bantul, 5 Orang Ditangkap
- Peneliti UGM: Peredaran Miras di DIY Kian Terbuka, Memicu Tindak Kriminal dan Keresahan Sosial
- Klinik Gigi di Jalan Kaliurang Terbakar, Api Bersumber dari Genset
- Tol Jogja-Solo Ruas Prambanan-Purwomartani: Jasa Marga Optimistis Gerbang Tol Kalasan Bisa Dibuka 2026
- Peringati Hari Bakti TNI AU ke-78, RSPAU Hardjolukito dan Pemkot Jogja Gelar Pemeriksaan Gratis di SDN Lempuyangwangi
Advertisement
Advertisement