Advertisement
Hingga Akhir April 2025, Realisasi Produksi Gabah Kering Panen di Sleman Mencapai Lebih dari 123 Ribu Ton

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mencatat ada 12.450 hektar (ha) lahan pertanian yang telah panen hingga April 2025. Dari luasan tersebut, produksi gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan menyentuh 123.784 ton.
Plt. Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andriyanto, mengatakan capaian 123.784 ton GKP tersebut setara 46.188 ton beras. Kata dia, setengah dari capaian GKP atau sekitar 21.873 ton diserap oleh Perum Bulog. Perum Bulog berkewajiban untuk menyerap hasil produksi pertanian padi di tingkat petani. Hal ini merupakan upaya Pemerintah memberdayakan petani. Adapun harga per kilogram (kg) GKP mencapai Rp6.500.
Advertisement
BACA JUGA: Sleman Produksi 35.000 Ton Gabah Kering Panen
“Kalau melihat luas tambah tanam di Sleman bulan April ini ada 5.033 hektar. Realisasi tanam hingga Mei 2025 16.696 hektar,” kata Rofiq dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).
Adapun Pemerintah Pusat memiliki program panen padi dan percepatan tanam dengan tujuan swasembada pangan. Pangan yang ada akan mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan stok pangan di Indonesia.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, berharap Sleman dapat terus mempertahankan capaian luas tanam dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan baik Kabupaten Sleman maupun DIY secara keseluruhan. Menurut Danang, luas tambah tanam (LTT) dan capaian panen kali ini merupakan hasil dari kerja keras petani, penyuluh pertanian dan dukungan teknologi serta kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, mengatakan program nasional swasembada pangan akan terus diupayakan melalui berbagai cara, salah satunya dengan kunjungan langsung ke lapangan untuk bertemu petani.
Yudi menerangkan, stok beras Pemerintah Pusat yang dikelola Perum Bulog hingga saat ini mencapai 4 juta ton. Capaian ini pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir. Tingginya produksi dan besarnya stok, kata dia dapat memenuhi kebutuhan ekspor beras. Guna mewujudkan swasembada pangan perlu percepatan tanam terus menerus.
Ketika melakukan kunjungan di Padukuhan Slarongan, Sendangmulyo, Minggir, Yudi menyampaikan ada 600 ha lahan pertanian yang perlu mendapat perhatian. Sebab itu, dia datang untuk menyerap aspirasi petani terkait kebutuhan dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Disiplin Prosedur Haji Diperlukan untuk Mencegah Langkah Mencegah Teror Bom
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Lagu Berirama Orkestra Hibur Pengunjung di Hutan Pinus Mangunan Bantul
- SPMB SMP Tiga Jalur di Sleman Lancar Tanpa Hambatan Jaringan Internet
- Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Gelar Temu Mitra dan Alumni
- TK ABA Blunyah Gede Mlati Sleman, Berdiri Sejak 1935 yang Banyak Torehkan Prestasi
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Minggu 22 Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
Advertisement
Advertisement