Advertisement
Gunungkidul Catat 48 Kasus Baru HIV AIDS di Semester Pertama 2025

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat ada puluhan warga yang dinyatakan positif HIV/Aids di semeseter pertama 2025. Upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan agar kasus bisa makin terkendali.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Yuyun Ika Pratiwi mengatakan, tren penularan HIV/Aids di Gunungkidul cenderung menurun. Hal ini terlihat dari data yang berhasil dikumupulkan dari beberapa tahun terakhir.
Advertisement
Sebagai contoh, di 2021 terdapat penambahakan HIV sebanyak 38 kasus dan Aids ada 14 kasus. Setahun berikutnya ada peningkatan signifika karena jumlah penderita HIV bertambah 76 kasus dan Aids sebanyak 36 kasus.
BACA JUGA: Ketua Komisi A DPRD DIY Sebut Pemblokiran Rekening PPATK Kebijakan Keliru
Setelah meningkat drastis di 2022, temuan kasus mengalami penurunan di 2023. Saat itu, hanya ditemukan 60 kasus HIV baru dan Aids sebanyak delapan kasus.
Di 2024, jumlah penderita HIV bertambah sebanyak 44 kasus dan Aids ada sembilan kasus baru. “Untuk semester pertama 2025, sudah ada 45 kasus HIV baru dan Aids sebanyak tiga kasus,” kata Yuyun, Senin (4/8/2025).
Dia menjelaskan, upaya pencegahan akan terus dilakukan. Pasalnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan bertambahnya kasus HIV/Aids di Bumi Handayani.
Perilaku seks tidak sehat yang sering bergonta Ganti pasangan menjadi risiko tinggi penyebab terjadinya penularan. Selain itu, juga ada penularan yang disebabkan karena keturunan dari ibu yang menjadi penderita dan lainnya.
“Kami terus berupaya agar kasus HIV/Aids di Gunungkidul bisa ditekan sehingga upaya sosialisasi akan terus digencarkan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas kesehatan Gunungkidul, Ismono. Menurut dia, upaya memerangi HIV/Aids tidak hanya dalam upaya penanggulangan, tapi juga ada komitmen dari pemkab untuk memberikan perawatan kepada para pasien yang dinyatakan positif agar dapat hidup dengan normal.
BACA JUGA: TPST Donokerto Operasikan 3 Modul Pengolah Sampah Pekan Ini
Berbagai upaya yang dilakukan, salah satunya memastikan para pasien rutin mengkonsumsi obat ARV. Di sisi lain, juga memastikan adanya ketersediaan obat sehingga akses pelayanan bagi penderita dapat terjamin dengan baik.
“Pemenuhan obat harus dijaga karena pengobatan ini sangat penting bagi para penderita HIV/Aids agar dapat beraktivitas dengan normal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mensesneg Berharap Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Tak Ganggu Kesakralan HUT RI
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement