Advertisement
Bupati Kulonprogo Optimistis Aerotropolis Jadi Kawasan Pemantik Ekonomi

Advertisement
KULONPROGO—Bupati Kulonprogo Agung Setyawan optimistis pengembangan aerotropolis di sekitar kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) atau Bandara YIA dapat menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga bisa berdampak nyata bagi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kulonprogo pada umumnya.
Hal ditegaskan oleh Bupati Agung menjawab pertanyaan wartawan, setelah menerima kunjungan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Kemenag Kulonprogo, PT Angkasa Pura Indonesia dan pengelola hotel berbintang di sekitar YIA, Rabu (6/8/2025), di ruang kerja Bupati Kulonprogo.
Advertisement
“YIA memberikan dampak ekonomi positif yang signifikan bagi masyarakat Kulonprogo, khususnya di sekitar bandara,” ucap Agung Setyawan, sambil menambahkan, dampak ini antara lain peningkatan konektivitas, pertumbuhan investasi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan daerah, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Harianjogja.com, Jumat (8/8/2025).
Oleh karena, kata Agung Setyawan, Pemkab Kulonprogo komitmen mengembangkan kawasan aerotropolis sebagai kawasan bangkitan ekonomi bandara di Kabupaten Kulonprogo dan telah ditetapkan sebagai salah satu Program Prioritas Pembangunan DIY sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur DIY Nomor: 353/KEP/2021.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kulonprogo, Ir. Muh Aris Nugroho, MMA menjelaskan, aerotropolis di Kulonprogo merupakan kawasan yang berada dalam radius +/- 15 km dari titik tengah landasan pacu bandara dengan luas mencapai +/- 26.605 Ha.
BACA JUGA: Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Pengembangan kawasan Aerotropolis akan di inisiasi melalui 5 (lima) program prioritas utama yaitu pengembangan kawasan Smart Agriculture, Smart Tourism (terbagi menjadi kawasan Smart Tourism Ocean Side dan Smart Tourism Mountain Side), Airfront-MICE, Science-Techno City serta Futuristic Town.
Pengembangan aerotropolis, sesuai arahan Gubernur DIY diharapkan terutama pada kawasan sekitar depan bandara (kawasan Airfront-MICE) dapat menjadi kawasan premium, sehingga harus benar - benar ditata dengan sebaik mungkin sehingga tidak menimbulkan kekumuhan kawasan di kemudian hari.
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo telah menyiapkan beberapa regulasi dalam rangka menjamin kepastian hukum serta menarik minat dalam berinvestasi di kawasan aerotropolis, antara lain Peraturan Bupati Kulonprogo No.47/2023 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Sekitar Bandara Internasional Yogyakarta Tahun 2023-2043, penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Sekitar Exit/Entry Tol di Temon dan kawasan Airfront-MICE serta penyusunan beberapa kajian Investment Project Ready to Offer (IPRO) Cargo Village dan Pusat Perdagangan/ Theme Park.
Pengusulan embarkasi haji DIY di Kulonprogo juga merupakan peluang yang ditangkap oleh pemerintah daerah dan masyarakat, dalam memanfaatkan keberadaan YIA. Dengan mempertimbangkan lokasi yang strategis bisa menjangkau calon jamaah haji yang berasal dari wilayah DIY, wilayah eks-karesidenan Kedu dan eks-karesidenan Banyumas.
Skema jangka pendek yang diusulkan melalui pengembangan Embarkasi Haji berbasis Hotel yang memanfaatkan keberadaan hotel - hotel yang berkembang di kawasan sekitar YIA diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi calon jemaah haji. Kemudian skema jangka panjang yang diusulkan melalui pembangunan Asrama Haji di Kabupaten Kulonprogo. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- LPJU Fly Over Janti Akan Diperbaiki, Belum Pernah Peremajaan sejak 2001
- Edukasi Pilah Sampah dari Rumah Digencarkan di Kotagede
- Tarif Pajak PBB Bantul Disederhanakan Lewat Revisi Perda
- Nelayan Gunungkidul Jadi Pemakai BBM Bersubsidi Terbanyak se-DIY
- Mural One Piece di Triharjo SLeman Dihapus, Diawasi TNI dan Polri
Advertisement
Advertisement