Advertisement
Ini Pesan yang Ditinggalkan di Atas Gambar One Piece Temuwuh Kidul Yang Dihapus

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Mural One Piece di Padukuhan Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman dihapus pada Kamis (7/8/2025) malam. Di atas jalan itu, kemudian muncul sebuah kalimat yang merespon penghapusan gambar tersebut.
Ada tiga sisi dari perempatan jalan kampung itu yang memuat pesan-pesan khusus. Sisi utara bertuliskan Kebenaran Akan Terus Hidup. Kita Ada dan Berlipat Ganda. Sisi timur bertuliskan Kapan Seorang Manusia Itu Mati? Saat Jantung Mereka Tertembak Senjata? Saat Mereka Menderita Penyakt Yang Tidak Bisa Disembuhkan? Saat Mereka Makan Jamur Beracun Juga Bukan!! Tapi, Saat Mereka Telah Dilupakan Oleh Orang Lain. Kalimat ini merupakan sebuat pertanyaan dan pernyataan dari tokoh Dokter Hiluluk di serial anime dan manga One Piece. Adapun, di sisi selatan bertuliskan Bilangnya Begini, Maksudnya Begitu. Kita Abadi Yang Fana Itu Waktu.
Advertisement
BACA JUGA: Alasan Karang Taruna Temuwuh Kidul Gambar One Piece
Pemuda Temuwuh Kidul, Yuda Mhenzeng, mengatakan dia dan teman-teman Karang Taruna mencintai negara dan bangsa Indonesia. Gambar One Piece itu hanya menjadi salah satu wujud rasa cinta mereka.
Menurut Yuda, salah satu bentuk kepedulian mereka terhadap pemerintahan Indonesia adalah lewat kritik agar ada pembenahan/ perbaikan atas kebijakan yang dibuat, termasuk dalam merancang peraturan agar benar-benar dapat membantu masyarakat, bukan sebaliknya.
“Yang jelas kami tetap cinta tanah air indonesia, tapi kami juga berhak bersuara apabila negara ini memang perlu dibenahi ya salah satunya lewat kritik tersebut,” kata Yuda dihubungi, Jumat (8/8/2025).
Yuda yang mewakili teman-teman muda Temuwuh Kidul menyampaikan instruksi yang diberikan kepada pemuda untuk menghapus mural One Piece adalah wujud ketakutan pemerintah. Pemerintah takut ketika masyarakat mulai memahami dan menyadari berbagai macam kebijakan yang ada yang menurut dia justru tidak membantu masyarakat.
Semakin pemerintah melarang, maka justru menimbulkan berbagai pertanyaan di masyarakat. Mengapa pemerintah sangat serius menanggapi pengibaran bendera One Piece di sejumlah daerah.
Ditanya mengenai makna kutipan tokoh Dokter Hiluluk, Yuda menjelaskan itu menjadi gambaran bahwa kehidupan masyarakat saat ini tidak ada lagi keadilan dan kenyamanan.
“Bukankan ada hal yang lebih penting yang sebenarnya bisa pemerintah lakukan daripada gercep [gerak cepat] penindakan bendera yang ini berasal dari anime,” katanya.
Disinggung apakah ada intervensi dari pihak pemerintah setempat, dia mengaku ada. Tapi dia menegaskan situasi dan kondisi Temuwuh Kidul aman lantaran semua pihak bisa saling memahami.
Kepala Dukuh Temuwuh Kidul, Firmansyah, mengatakan gambar One Piece dihapus oleh pemuda setelah mereka menggelar pertemuan dengan warga dan pemuda terkait.
“Lalu, ada pemberitaan terkait mural di jalan dan diberitakan terus viral. Kami lalu audiensi di Temuwuh Kidul, utamanya RT 2 dan pemuda yang membuat mural itu,” kata Firmansyah.
Menurut Firmansyah, mural itu tidak sepantasnya berada di fasilitas umum. Jalan yang digunakan bersama harus nyaman untuk dilewati.
“Akhirnya antara warga masyarakat dan pemda pembuat mural, mural itu lebih baik dihapus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Ungkap Kasus Eksploitasi Seksual Anak di Bawah Umur
Advertisement

Satu Lagi Kuliner Legendaris di Jogja, Ayam Goreng Tojoyo Buka di Malioboro
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Jumat 8 Agustus 2025
- Jadwal Perpanjangan SIM di Bantul, Jumat 8 Agustus 2025
- Jadwal DAMRI Semarang Jogja Hari Ini, Jumat (8/8/2025) Bisa Pulang Pergi
- Jadwal Perpanjangan SIM di Gunungkidul, Jumat 8 Agustus 2025
- Perhatian! Warga Wates Mulai Kena Giliran Mulai Pukul 13.00 WIB
Advertisement
Advertisement