Advertisement

Lagu-lagu Koes Plus Meriahan Wisata Malam Watu Gagak Bantul

Ujang Hasanudin
Minggu, 07 September 2025 - 18:37 WIB
Ujang Hasanudin
Lagu-lagu Koes Plus Meriahan Wisata Malam Watu Gagak Bantul Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ikut bernyanyi dengan band Ne Jibles, di pangggung live musik destinasi wisata Watu Gagagak, Wukirsari, Bantul, Sabtu (6/9/2025) malam. Neo Jibles merupakan band tribute dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang terkenal sebagai pelestari lagu-lagu dari Koes Plus dan Koes Bersaudara. - Harian Jogja / Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Lagu-lagu Koes Plus bergema turut memeriahkan wisata malam Watu Gagak Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Sabtu (6/9/2025) malam.  

Ada tiga band live musik di Watu Gagak kemarin, yakni Fatamorgana, Koepi Plus, dan Neo Jibles. Neo Jibles merupakan band tribute dari Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang terkenal sebagai pelestari lagu-lagu dari Koes Plus dan Koes Bersaudara.

Advertisement

Band Neo Jibles ini dikenal karena kemampuannya membawakan lagu-lagu Koes Plus dengan sangat mirip, bahkan beberapa penggemar sulit membedakannya, sehingga mereka sering disebut sebagai cover terbaik.

Kehadiran Neo Jibles ini membawa banyak pengunjung wisata Watu Gagak ikut larut dan berjoget di depan panggung live musik. Bahkan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Anggota DPRD Bantul Saryanto ikut bernyanyi dua lagu di panggung.

Acara konser bertajuk Merdeka Berirama ini terselenggara atas kerjasama pengelola Watu Gagak, Dinas Pariwisata Bantul, dan anggota Komisi B DPRD Bantul dari Fraksi Gerindra, Saryanto.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berterima kasih atas dengan adanya kegiatan live musik tersebut wisata malam Waru Gagak menjadi lebih meriah karena banyak pengunjung. Ia juga mengingatkan kepada warganya bahwa untuk menjaga Kabupaten Bantul bersama-sama.

“Bantul adalah kabupaten kreatif, berjiwa seni, kaya  budaya dan banyak objek wisatanya. Bantul bukan milik bupati tapi milik kita bersama,mari kita jaga agar tetap aman dan tentram,” kata Halim.

Sementara Saryanto mengakui dirinya ikut terlibat dengan mengundang band pelestari lagu-lagu Koes Plus ke Watu Gagak. Ia menilai Watu Gagak memiliki potensi wisata cukup besar dan berdampak positif bagi warga. Ia selaku anggota Komisi B yang membidangi pariwisata mendukung segala upaya pengembangan wisata khususnya di Watu Gagak untuk kesejahteraan masyarakat setempat termasuk kegiatan live musik di malam hari.

BACA JUGA: Hingga Agustus, Sebanyak 1,3 Juta Wisatawan Kunjungi Objek Wisata di Bantul

Watu Gagak merupakan destinasi wisata di area perbukitan. Destinasi yang tidak jauh dari kediaman Bupati Bantul Abdul Halim Muslih tersebut menawarkan panorama alam perbukitan. Jika sore hari pengunjung dapat menikmati terbenamnya matahari. Kemudian pada malam hari dapat melihat gemerlap lampu Kota Jogja dan Bantul. “Watu gagak ini memiliki potensi wisata malam yang cukup bagus,” ucap Saryanto.

Pengelola Watu Gagak, Junaedi mengatakan momen paling ramai di Watu Gagak itu sore dan malam hari untuk menyaksikan sunset dan gemerlap perkotaan. Karena itu pihaknya sepakat untuk menghidupkan wisata malamnya. “Makanya seminggu empat kali kami hadirkan live musik berbagai genre mulai dari Malam Kamis, malam Sabtu, malam Minggu, dan malam Senin. Kebetulan untuk malam ini temanya tembang Koes Plus atas kerjasama anggota DPRD dan Dinas Pariwisata,” katanya.

Watu Gagak yang digagas sejak 2017 itu awalnya dibuka secara swadaya oleh masyarakat yang ingin membuat destinasi wisata alam. Dalam perjalananya mendapat sambutan dari kelurahan Wukirsari, kemudian diusulkan ke Pemkab dan Pemda DIY sehingga mendapat anggaran pengembangan dari dana keistimewaan DIY sebesar Rp500 juta yang dicairkan secara bertahap.

Saat ini ada 18 orang pengelola. Sementara UMKM bidang kuliner baru delapan orang. Selain bisa menikmati kuliner jadul dan kekinian fasilitas lainnya di Watu Gagak adalah tikar, kursi-kursi, panggung live musik dengan tempat penonton dibuat seperti terasering.

Contoh CBT yang Bagus

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi mengatakan Watu Gagak salah satu bentuk nyata dari community based tourism (CBT) atau destinasi yang dikelola masyarakat. Dinas pariwisata tidak hanya fokus hanya mengembangkan destinasi yang beretribusi dan menghasilkan PAD, namun juga objek wisata CBT. “jadi CBT ini banyak sekali di Bantul, wisata dikelola oleh masyarakat dan untuk masyarakat,” katanya.

Ia mendorong semua destinasi wisata CBT termasuk Watu Gagak memiliki event rutin yang bisa menjadi pilihan masyarakat berpakansi. Di Watu Gagak yang dijual hampir sama dengan Puncak Sosok yakni keindahan alam dari perbukitan dengan view kota Jogja dan Bantul dan dapat menyaksikan sunset.

“Harapannya wisata seperti ini terus berkembang dikelola masyarakat. Dengan tumbuhnya wisata CBT seperti ini ada perputaran uang, ada uang jualan ada uang berputar, masyarakat yang jualan ada tambahan pendapatan dan peningkatan ekonomi pada akhirnya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Bangunan Majelis Asobiyah Bogor Ambruk, 3 Orang Meninggal

Bangunan Majelis Asobiyah Bogor Ambruk, 3 Orang Meninggal

News
| Minggu, 07 September 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Wisata
| Minggu, 07 September 2025, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement