Advertisement
KDMP Tamanmartani, Jual Pupuk hingga Obat Nonresep
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Tamanmartani telah beroperasi sejak pertengahan Juni 2025. Selama 2,5 bulan berjalan, koperasi telah memetakan potensi pasar yang cukup besar. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan berperan penting dalam pengembangan koperasi ke depannya.
Mawardi baru saja tiba. Celana panjang dan kemeja batik masih ia kenakan. Sepatunya pantofel. Maklum, ia baru rampung bekerja di salah satu SMK di Kapanewon Kalasan, Sleman. Pukul 11.30 WIB. Cuaca sedang panas-panasnya. Jalan beraspal depan koperasi menyebarkan panas ke segala penjuru. Beberapa pohon di sekitaran koperasi lumayan bisa menangkal panas.
Advertisement
Sebelum berbincang lebih jauh dengan Mawardi, Harianjogja.com sempat mencoba jamu beras kencur dingin yang dijual botolan di gerai sembako koperasi. Rasanya yang pedas dan sensasi dingin cukup melegakan tenggorokan. Jamu ini merupakan produk UMKM sekitar. Ternyata, koperasi ikut menampung produk UMKM ke gerai sembako.
Selasa siang itu suasana koperasi sepi. Hanya ada satu-dua pengunjung. Beberapa pengurus koperasi tampak sedang memuat sejumlah sembako ke sebuah mobil yang terparkir di samping koperasi.
BACA JUGA: Pembangunan TPST Bawuran Berlanjut, Pemkab Minta Persetujuan Warga
Ada empat unit usaha yang saat ini dimiliki KDMP Tamanmartani, seperti sembako, apotek, sarana produksi pertanian (saprotan), dan klinik. Dari empat itu, hanya dua unit usaha yang telah beroperasi maksimal, sembako dan saprotan.
“Jamu yang tadi anda minum kami masukkan ke unit usaha sembako. Itu titipan dari teman-teman UMKM. Ada juga sirup aloevera dan jamur,” kata Mawardi, Ketua KDMP Tamanmartani, di selasar kantor koperasi, Selasa (2/9/2025).
Ada 109 UMKM yang ikut menjadi anggota koperasi. Jumlah ini belum termasuk UMKM non anggota. Apabila menjadi anggota, UMKM dapat membeli komoditas dagang koperasi di Harga Eceran Tertinggi (HET). Ini tentu keuntungan bagi pelaku usaha. Sebagai gantinya, koperasi akan mendapat tambahan modal dari simpanan pokok dan wajib anggota.
Simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000 dan wajib Rp5.000. Sudah ada 923 anggota dengan modal total Rp102 juta. Modal ini tak cukup untuk mengoptimalkan pengembangan unit usaha. Apalagi untuk unit simpan pinjam yang salah satu syaratnya adalah minimal modal Rp500 juta.
Makanya KDMP Tamanmartani kemudian mengajukan pinjaman ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah RI. Tapi dana pinjaman tak kunjung cair. Dari pengajuan Rp1,5 miliar pun koperasi direncanakan hanya mendapat setengahnya. Agunan yang digunakan adalah tanah milik Lurah Tamanmartani.
“Kalau kami memaksa membuat unit simpan pinjam, mau kami beri pinjaman berapa anggota. Unit usaha lain saja sudah menyedot banyak dana,” katanya.
Koperasi juga terbantu dalam operasional awal, utamanya gedung yang digunakan merupakan fasilitas dari Pemerintah Kalurahan Tamanmartani. Koperasi ini mulai dari nol, bukan koperasi hasil pengembangan.
Meski terbatas, koperasi tetap harus berjalan. Menyandang status mock up atau percontohan, KDMP Tamanmartani optimistis bisa berkembang lebih besar.
Koperasi juga akan menjadi pangkalasan gas. Lewat ini, koperasi akan mendapat banyak suplai LPG. Sementara, koperasi baru mendapat 60 tabung per pekan atau 250 tabung per bulan. Pengurus dan pengawas koperasi meminta agar ada penambahan suplai.
Mereka menginginkan 200 tabung per pekan atau 800 tabung per bulan. Kebutuhan Liquefied Petroleum Gas (LPG) memang besar. Kebutuhan ini sebanding dengan jumlah UMKM di Kalurahan Tamanmartani.
Selain unit sembako, ada saprotan. Unit ini bisa dikatakan mapan, karena telah beroperasi sejak awal sebelum peresmian KDMP Tamanmartani. PT Pupuk Indonesia memberi dukungan penuh untuk menjual pupuk bersubsidi baik NPK maupun Urea. Ada juga pupuk non subsidi bernama Kujang.
“Kelompok tani sekitar juga menitipkan pupuk organik buatan sendiri. Olahan dari kotoran hewan,” katanya.
Pupuk ini akan sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Luas total lahan pertanian di Tamanmartani mencapai 310 hektar (ha). Seluas 160 ha digunakan untuk pertanian padi.
BACA JUGA: Cara Pesan Tiket Sinar Jaya Shuttle ke Baron dan Parangtritis
Selama dua bulan berjalan, 60 ton pupuk telah terjual. Serapan pupuk akan semakin tinggi ketika masuk musim tanam (MT) I, mulai akhir Desember atau awal Januari. Adapun saat ini, MT III, serapan pupuk rendah karena petani cenderung menanam hortikultura.
Sekali lagi, UMKM punya potensi dan peran besar dalam menyokong perekonomian masyarakat. KDMP Tamanmartani dapat menjadi sarana yang mendukung dan mencapai tujuan itu.
Berbeda dengan dua unit usaha itu, apotek dan klinik belum beroperasi maksimal. Apotek masih menjual obat-obatan non resep dokter, seperti tolak angin, bodrex, hingga bermacam vitamin; untuk bisa menyediakan obat resep, koperasi harus memiliki apoteker dan/ atau paramedik sendiri. Tidak hanya itu, ada syarat-syarat lain terkait pendirian dan penyelenggaraan apotek.
Selama 2,5 bulan ini, KDMP Tamanmartani bekerja sama dengan Kimi Farma untuk menjual obat-obatan tersebut.
Ihwal klinik, Mawardi masih menunggu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan integrasi Puskesmas Pembantu ke KDMP.
“Sementara kami dibantuk Pustu, sehingga klinik bisa buka dua kali sepekan. Khusus Selasa dan Jumat. Pemeriksaan kesehatan umum saja, tensi begitu,” ucapnya.
Harapan Kesejahteraan
Mawardi bercerita dia sebentar lagi akan pensiun dari pekerjaannya di dunia pendidikan. Setelah pensiun dia bisa mengurus koperasi secara penuh. Ada harapan yang sama sebagaimana di dunia pendidikan, masyarakat bisa sejahtera.
Mayoritas warga Tamanmartani memiliki status ekonomi menengah ke bawah. Jumlah total warga Tamanmartani ada kurang lebih 17.500 orang. KDMP perlu terlibat dalam peningkatan ekonomi ribuan warga tersebut.
Koperasi juga berencana merekrut karyawan. Saat ini, pengurus koperasi masih terlibat dalam menjaga setiap unit usaha. Sebenarnya, sudah ada enam warga Tamanmartani yang mengajukan lamaran kerja. Hanya, pengurus belum bisa melakukan perekrutan lantaran koperasi belum bisa memberi gaji.
KDMP Tamanmartani nantinya akan mengembangkan sektor pariwisata bersam BUMKal Tamanmartani. Koperasi akan menyediakan oleh-oleh.
BACA JUGA: Viral Menhut Raja Juli Main Domino dengan Pembalak Liar, Ini Klarifikasinya
Dalam kunjungannya ke KDMP Tamanmartani Juni 2025, Menteri Koperasi (Menkop) RI, Budi Arie Setiadi, menyampaikan Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi solusi atas praktik perdagangan tidak adil di tingkat desa.
“Dalam setahun, praktik tidak adil perdagangan di desa bisa mencapai Rp313 triliun. Petani merugi karena tengkulak,” kata Budi Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mentan: Peran Kampus Penting Dorong Hilirisasi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Konferda, DPD PDIP DIY Gelar Penjaringan Usulan Calon Ketua
- Perkembangan Neurorehabilitasi Dibahas Dokter se-Asia-Oseania di Sleman
- 3 Hari Libur Maulid Nabi, 143 Ribu Penumpang KA Naik-Turun di Jogja
- Pemuda Batak Bersatu Jogja Refleksikan Perayaan Maulid Nabi Muhammad
- Pemberian Obat Cacing Diperluas, Kecacingan di DIY Terkendali
Advertisement
Advertisement