Advertisement
Warga Binaan Lapas Perempuan Wonosari Diedukasi Kesehatan Reproduksi

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta mendapatkan sosialiasi tentang kesehatan reproduksi, Senin (15/9/2025). Sosialisasi ini diberikan oleh tim dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) melalui Perwakilan BKKBN DIY.
“Kami bersyukur acara berjalan dengan baik dan lancar,” kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah, Senin siang.
Advertisement
Dia menjelaskan, sosialisasi dilakukan karena banyak warga binaan yang dalam usia subur. Malahan sambung, Iqbal, ada beberapa warga binaan yang terpaksa melahirkan di lapas.
BACA JUGA: Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
“Pemberian pengetahuan tentang kesehatan reproduksi menjadi penting. Pada saatnya warga binaan akan kembali kepada suami atau keluarganya sehingga harus ada persiapan sebelum kembali ke Masyarakat,” katanya.
Kepala Lapas Perempuan Wonosari, Amiek Diyah Ambarwati menyambut baik adanya sosialisasi kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN DIY. Total warga binaan di lapas ada sebanyak 238 orang.
“Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi warga binaan,” katanya.
Petugas dari Dinas Kesehatan Gunungkidul, Trianawati mengatakan, setidaknya terdapat lima kondisi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan reproduksi wanita. Yang pertama adalah masalah kegemukan yang terjadi karena asupan gizi berlebih atau gizi yang tidak seimbang dalam jangka waktu lama.
Namun sebaliknya, kata dia, kekurangan asupan gizi atau kekurangan energi kronis juga tidak kalah berbahaya. “Demikian pula diet ketat karena ingin bentuk tubuh ideal secara tidak terkontrol harus dihindari,” katanya.
BACA JUGA: 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Dapat Bansos, Ini Syaratnya
Trianawati mengimbau kepada warga binaan agar tidak lupa menjaga asupan zat besi bila perlu dengan minum tablet zat besi agar terhindar dari anemia. Adapun yang perlu diperhatikan lainnya adalah kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.
“Kesehatan reproduksi ini penting sehingga harus dijaga. Makanya, sosialisasi ke lapas perempuan sangat penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Open Bidding Kepala Dinkes dan Kepala Dinsos, Ini Jadwal dan Syaratnya
- Pelatih Persiba Balikpapan Waspadai Kekuatan Pemain PSS Sleman
- Bupati Gunungkidul Siapkan 6 Program Prioritas di Tahun Depan
- Peserta KB Laki-laki di Sleman Naik Jadi 27 Persen
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
Advertisement
Advertisement