Advertisement
BRIN Tetapkan 3 Tanaman Jadi Kekayaan Hayati Asal Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Tiga varietas tanaman Kulonprogo resmi ditetapkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi kekayaan hayati yang khas dari Bumi Binangun.
Ketiga varietas tanaman tersebut ialah kacang koro benguk atau dawala binangun, malela binangun dan vanili sinogo. Varietas tersebut merupakan hasil pengembangan dan pemuliaan yang melibatkan petani lokal.
Advertisement
Perwakilan BRIN, Kriswantini mengatakan penetapan ketiganya sudah melewati proses verifikasi dan pencatatan resmi oleh instansinya. Sebagai tanda, diberikan sertifikat dari BRIN atas tiga varietas tanaman tersebut ke Pemkab Kulonprogo.
BACA JUGA: Pemerintah Tambah Bansos Menjadi 30 Juta Penerima
"Sertifikat ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap keanekaragaman hayati lokal serta mendorong pemerintah daerah untuk terus melestarikan dan memperbanyak varietas tersebut," ucapnya, Rabu (1/10/2025).
Namun, Kriswantini mengingatkan bahwa sertifikat ini bukan sekadar formal saja melainkan simbol komitmen BRIN dan pemerintah daerah untuk mendukung transformasi inovasi pertanian lokal. Dia berharap dengan ditetapkan ketiga varietas tanaman ini memacu Pemkab Kulonprogo dapat mengembangkan lebih banyak lagi. Lantas bisa segera mendaftarkannya kembali ketika memang belum tercatat di BRIN.
"Varietas unggul berbasis sumber daya genetik dapat dikembangkan Pemkab Kulonprogo agar hadir inovasi pertanian lokal," ucapnya.
Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan menyampaikan sertifikat dari BRIN terhadap ketiga varietas tanaman asli Bumi Binangun menjadi bukti sah. Pengakuan negara terhadap kekayaan hayati khasi Kulonprogo sehingga harus dijaga dan dikembangkan.
BACA JUGA: Wali Kota Hasto Kaji Larangan Kantong Plastik Sekali Pakai
Menurutnya sertifikat BRIN ini menjadi pemantik untuk memperkuat kolaborasi riset dan inovasi antara pemerintah daerah dengan BRIN. "Kami berkomitmen menjaga kelestarian varietas lokal seperti bawang merah dari Srikayangan, padi menor, koro pedang," katanya.
Agung menegaskan, ke depan akan mendaftarkan lebih banyak sumber daya lokal Kulonprogo. Tidak hanya dari tanaman tetapi juga dari hewani. Dia mencontohkan kambing PE kepala cokelat yang khas Kulonprogo juga bisa didaftarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PSEL Bali Akan Dibangun di Kawasan Pelindo, Bukan TPA Suwung
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement