Advertisement
Dorong Lebih Transparan, Pemda DIY Dilibatkan Dalam Koordinasi SPPG

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY kini mulai dilibatkan dalam teknis pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga diminta lebih transparan dalam proses pelaksanaan MBG.
Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menjelaskan pihaknya sudah bertemu dengan coordinator SPPG dan menyepakati jika Pemda DIY akan selalu dilibatkan dalam koordinasi pelaksanaan MBG. “Alhamdulillah mereka siap,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Advertisement
BACA JUGA: KPK Tetapkan 21 Pelaku Korupsi Dana Hibah
Hal ini penting karena ketika terjadi kasus keracunan maka yang bertanggung jawab adalah Pemda DIY melalui fasilitas kesehatannya. “Karena keracunan tidak ditanggung BPJS. Akhirnya kan kita juga yang akan bertanggung jawab. Jadi ga bisa lepas, harus koordinasi,” katanya.
Pemda DIY dilibatkan dalam aspek pengawasan teknis seperti data SPPG dan distribusinya kemana saja. “Sudah mulai menghitung satu SPPG melayani berapa titiknya dab dimana saja. Ini kan yang dulu ga terkomunikasikan. Supaya kita tahu capture area satu titik SPPG itu dimana saja,” ungkapnya.
Pihaknya juga terus mendesak agar SPPG memenuhi Sertifikat Laik Hidien Sanitasi (SLHS). Untuk mendapatkan SLHS menurutnya tidak mudah karena banyak yang harus dipenuhi oleh SPPG, sehingga saat ini baru belasan SPPG yang sudah memilikinya.
“Persoalannya cukup banyak. Sekian ompreng dicuci dengan waktu cukup singkat. Kita bicara bakteri dimana yang masuk apakah di proses masaknya atau alatnya. Tidak sekadar dapur bersih tapi dari sistem sanitasinya juga harus bagus,” paparnya.
Terbatasnya ahli gizi di setiap SPPG menurutnya menjadi persoalan, yang berpotensi menyebabkan tidak terpenuhinya gizi pada ribuan paket MBG. “RSUP Sardjito dengan 600 pasien saja dia ada puluhan ahli gizinya. Sementara SPPG hanya ada koordinator, ahli gizi dan administrasi. Padahal muridnya 3.000. Ini menjadi bagian evaluasi,” tegasnya.
Menurutnya, program yang niatnya baik, ketika dilaksanakan dengan skala yang besar harus dibarengi dengan desain yang baik pula. “Ketika proyek ini besar dan masif, mestinya perencanaannya bagus, kolaborasi dan koordinasi, data harus terbuka jelas dan diaudit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Proyek Pertama Jalan Tol Era Presiden Prabowo Subianto
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Tersangka Korupsi Bandwidth ESP Terima Gaji 50 Persen dari Pemkab Sleman
- Wisata Kebun Buah Mangunan Bantul Segera Dibuka Lagi usai Kebakaran
- Perkuat Peran BUMD, Taru Martani Panen Tembakau di Bantul dan Sleman
- BPBD Bantul Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
- Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Turgo Hujan Abu Tipis
Advertisement
Advertisement