Advertisement

Sepanjang 2025 BPBD Bantul Evakuasi 440 Sarang Tawon

Yosef Leon
Rabu, 08 Oktober 2025 - 12:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Sepanjang 2025 BPBD Bantul Evakuasi 440 Sarang Tawon Foto ilustrasi evakuasi sarang tawon. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL— Operasi tangkap tawon atau OTT yang dilakukan Damkarmat BPBD Kabupaten Bantul masih tingg dari tahun ke tahun. Hingga 5 Oktober 2025, BPBD setempat mencatat sedikitnya 440 operasi penanganan tawon telah dilakukan sepanjang tahun ini.

Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul, Irawan Kurnianto mengatakan, jumlah OTT di wilayahnya menunjukkan tren fluktuatif dalam empat tahun terakhir.

Advertisement

“Pada 2022 ada 387 operasi tangkap tawon, tahun 2023 naik jadi 557 kejadian, tahun 2024 turun sedikit menjadi 528, dan sampai awal Oktober 2025 ini sudah 440 kejadian,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Dari seluruh kejadian tahun ini, satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat sengatan tawon, tepatnya di wilayah Srigading, Sanden baru-baru ini. “Tahun ini ada satu korban meninggal dunia. Tahun-tahun sebelumnya juga ada korban, tetapi tidak sampai meninggal dunia,” jelasnya.

Irawan menambahkan, kelompok lansia menjadi pihak yang paling rentan terhadap sengatan tawon karena kondisi daya tahan tubuh yang menurun. “Korban lansia memang berisiko tinggi, racun tawon bisa memicu reaksi berat bila daya tahan tubuhnya lemah,” ujarnya.

Jenis tawon yang paling berbahaya, lanjut Irawan, adalah tawon Vespa affinis, atau dikenal masyarakat sebagai tawon ndas. Spesies ini mampu menyerang secara massal dengan menyengat berulang kali.

“Bahaya tawon ndas bukan hanya karena sengatannya yang menyakitkan, tapi karena mereka bisa mengeluarkan feromon alarm yang memicu tawon lain ikut menyerang,” terangnya.

Untuk mencegah munculnya sarang tawon di lingkungan rumah, BPBD mengimbau masyarakat menutup rapat celah dan lubang, mengelola sampah dengan baik, serta membersihkan area dari tumpukan kardus atau barang bekas yang bisa dijadikan sarang.

“Selain itu, masyarakat bisa menanam tanaman seperti mint, kayu putih, atau sereh yang aromanya tidak disukai tawon,” kata Irawan.

BPBD Bantul juga mengingatkan agar warga tidak mencoba menyingkirkan sarang tawon sendiri tanpa perlindungan atau bantuan petugas. “Segera laporkan ke Damkarmat BPBD Bantul supaya bisa ditangani dengan aman demi mengantisipasi munculnya korban,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Festival Buddha Diserang Junta Myanmar, 32 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka

Festival Buddha Diserang Junta Myanmar, 32 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka

News
| Rabu, 08 Oktober 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement