Advertisement

5 Bulan Seusai Relokasi, Jukir-PKL Sebut Tidak Ada Pemasukan

Lugas Subarkah
Selasa, 14 Oktober 2025 - 06:47 WIB
Sunartono
5 Bulan Seusai Relokasi, Jukir-PKL Sebut Tidak Ada Pemasukan PKL menutup lapaknya di tempat relokasi parkir ABA, di eks Menara Kopi Kotabaru, beberapa waktu lalu. - ist Agil

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Relokasi Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) ke eks Menara Kopi Kotabaru telah berjalan sekitar lima bulan. Selama di lokasi baru, kondisi sangat berat bagi juru parkir dan Pedagang Kaki Lima (PKL) karena nyaris tidak ada pemasukan sama sekali.

Wakil Ketua Paguyuban Keluarga Besar ABA, Agil Suhariyanto, menjelaskan sudah lebih dari lima bulan di lokasi baru, kondisinya sangat sepi. “Benar-benar sepi total karena tidak ada lagi armada bus yang masuk ke tempat kami,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Advertisement

Bahkan pada saat akhir pekan atau hari libur pun menurutnya kondisinya tidak lebih baik. “Untuk hari-hari libur atau akhir pekan pun kondisinya sama saja, tetap sepi. Bus-bus wisata itu lebih banyak memilih parkir di tempat lain yang lebih dekat ke Malioboro,” katanya.

Kendaraan wisata baik bus maupun mobil menurutnya lebih memilih parkir di lokasi yang lebih dekat dengan Malioboro, seperti di jalan Mangkubumi sisi timur, dekat rel kereta. “Di sana malah ramai bisa menampung ratusan bus,” ungkapnya.

Adapun aktivitas parkir yang berlangsung hanya dari resto Zona Seafood yang ada di depan lahan parkir tersebut. Karena nyaris tidak ada pendapatan, banyak PKL yang tidak beraktivitas. “Kadang cuma pada menanyakan ‘ada bus enggak hari ini’ kalau ada ya jualan, kala ga ada ya ga jualan,” katanya.

Untuk sekadar bertahan hidup mereka pun banyak yang beralih ke pekerjaan lain. “Ada yang hanya menganggur, ada yang beralih ke pekerjaan lain, sak obah-obahe, waton obah. Tapi mnggu-minggu ini sudah pada ngeluh di grup [Whatsapp Group],” katanya.

Dari Pemkot Jogja maupun Pemda DIY pun menurutnya hanya membiarkan mereka berjalan sendiri. Maka paguyuban berencana menemui Walikota Jogja pada Rabu (15/19/2025) untuk mencari solusinya. “Kami ingin menyampaikan kondisi di lapangan, terutama soal arus lalu lintas di kawasan utara yang belum sesuai dengan aturan yang ditetapkan,” ungkapnya.

Ia kecewa dengan pemerintah karena sudah mau menuruti kebijakan untuk direlokasi, namuns etelah relokasi mereka seperti tidak diperhatikan. “Kami selalu patuh pada aturan pemerintah. Kalau diminta pindah, kami manut. Tapi anehnya, justru sekarang kami seperti tidak diperhatikan. Seakan-akan dibiarkan begitu saja tanpa ada langkah nyata dari pemerintah,” ujarnya.

Jika tidak ditemukan solusi dalam audiensi tersebut, pihaknya berencana untuk membawa para PKL berdagang di sekitar eks ABA. “Kami sudah sepakat dengan para pedagang untuk menempati area sekitar parkiran lama, terutama di sekitar pos Gumatan,” kata dia.

Dengan hal ini ia berharap wisatawan yang parkir di kawasan Mangkubumi atau yang datang dari arah utara tetap bisa memberi dampak ekonomi kepada para pedagang. “Yang penting, pedagang bisa tetap mencari makan. Itu saja,” tegasnya.

Harian Jogja berusaha menghubungi Dinas Perhubungan DIY terkait hal ini, namun belum mendapat respon. Seperti diketahui, jukir dan PKL TKP ABA direlokasi dari ABA ke eks Menara Kopi Kotabaru sejak Mei lalu. Relokasi ini untuk penataan lahan ABA yang akan dijadikan ruang terbuka hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Jaksa Sebut Riza Chalid Trader Migas

Jaksa Sebut Riza Chalid Trader Migas

News
| Selasa, 14 Oktober 2025, 08:17 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement