Bantul Kebut Proyek Infrastruktur Jalan, Anggaran Rp63 Miliar

Harianjogja.com, BANTUL—Upaya Pemerintah Kabupaten Bantul dalam memperbaiki kualitas infrastruktur jalan terus dikebut. Hingga akhir Oktober 2025, progres pengerjaan proyek jalan dan jembatan di berbagai titik telah mencapai sekitar 70 persen, dan ditargetkan selesai seluruhnya pada pertengahan Desember mendatang.

Plt Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon menyebutkan tahun ini pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sekitar Rp63 miliar untuk pembangunan infrastruktur transportasi. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp7 miliar digunakan khusus untuk pembangunan tiga jembatan yang tersebar di Pulorejo, Pucung, dan Singgah.

“Sisanya, sekitar Rp56 miliar, difokuskan untuk proyek jalan. Dari jumlah tersebut, Rp7,5 miliar kami gunakan untuk kegiatan pemeliharaan jalan, yang kami bagi menjadi tiga paket. Sekarang progresnya sudah sekitar 70 persen dan ditarget selesai pertengahan Desember,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).

Selain jalan utama, DPUPKP juga menjalankan program pembangunan jalan lingkungan senilai Rp4,7 miliar di tujuh titik berbeda. Proyek yang baru dikontrakkan itu dijadwalkan rampung pada 10 Desember 2025. “Secara umum, proses lelang sampai pelaksanaan fisiknya berjalan dengan baik,” kataJimmy.

Meski dibandingkan tahun lalu anggaran infrastruktur menurun sekitar Rp30 miliar, Pemkab Bantul tetap berkomitmen memperluas jangkauan pembangunan agar kondisi jalan mantap bisa meningkat dari angka 65 persen yang tercatat saat ini.

“Kita masih butuh upaya cukup keras untuk memperbaiki. Karena itu, kami berusaha juga menjangkau sumber dana dari pusat,” ujarnya.

Salah satu proyek yang mendapat dukungan dana pusat adalah pembangunan jalan Kasihan–Bangunjiwo sepanjang tiga kilometer dengan nilai Rp16,8 miliar. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pelaksanaan dan diharapkan selesai tepat waktu. “Kami harapkan proyek ini bisa rampung tepat waktu dan hasilnya baik,” kata Jimmy.

Pemkab Bantul juga tengah menyusun sejumlah usulan proyek tambahan melalui program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD). Dua di antaranya ialah penataan kawasan Gose-Palbapang dan Gose-Manding, yang direncanakan menjadi bagian penting dari wajah baru Kota Bantul.

“Ide besar dari Bupati itu setelah proyek Gapura Batas Kota Cepit selesai, fokus berikutnya adalah penanganan Gose-Palbapang dan Gose-Manding. Dua-duanya dirancang jadi dua jalur dengan pedestrian untuk memperindah wajah kota. Estimasi biayanya sekitar Rp35 miliar masing-masing,” ucapnya.

Jimmy menjelaskan, selain mempercantik tata ruang kota, penataan kawasan tersebut juga diharapkan mampu mendorong sektor pariwisata dan menghidupkan UMKM lokal.

“Kalau penataan kota tertib, pengunjung juga akan lebih nyaman, dan dampaknya bisa ke ekonomi warga,” ujarnya.

Untuk rencana tahun 2026, Pemkab Bantul akan menerapkan tema penanganan infrastruktur skala prioritas, dengan fokus pembangunan di radius tiga kilometer dari pusat kota. Kawasan Kasongan turut menjadi prioritas karena memiliki potensi wisata dan kerajinan yang perlu ditunjang dengan infrastruktur memadai.

“Kami ingin wajah Bantul lebih tertata. Termasuk kawasan Kasongan juga kami masukkan sebagai wajah kota yang harus dibenahi,” kata Jimmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News