Advertisement

Kulonprogo Selatan Rawan Banjir, BPBD Imbau Jaga Drainase

Khairul Ma'arif
Selasa, 25 November 2025 - 08:17 WIB
Sunartono
Kulonprogo Selatan Rawan Banjir, BPBD Imbau Jaga Drainase Foto ilustrasi banjir. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - BPBD Kulonprogo mengingatkan warga di kawasan selatan seperti Wates dan Panjatan untuk menjaga kebersihan saluran air guna mengantisipasi banjir saat hujan deras.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mengimbau untuk masyarakat melakukan pemeliharaan saluran air. Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Kulonprogo, Eko Susanto mengatakan, imbauan tersebut sudah disampaikan ke masyarakat melalui berbagai kanal informasi.

Advertisement

Menurutnya, saluran air harus bersih jangan sampai ada tumpukan sampah atau daun-daun yang menghambat aliran air. "Kami berharap yang di lingkungan permukiman masing-masing warga dicek kebersihan dan keandalan saluran air," katanya saat dikonfirmasi, Senin (24/11/2025).

Selain itu, kondisi cuaca akan terus dipantau sehingga bisa memberikan informasi yang memadai kepada warga yang daerahnya rawan banjir. Eko menilai, penyebab utama kebanjiran di Kulonprogo bagian selatan selalu karena meluapnya air di saluran. Aliran air yang tidak baik menimbulkan banyak genangan di permukiman warga. "Ketika drainase lancar semua, air mengalir sampai ke hilir bisa tidak terjadi banjir atau genangan," ucapnya.

Pusdalops BPBD Kulonprogo juga akan memantau tinggi muka air Sungai Serang. Terutama ketika hujan lantaran itu penting agar bisa memantau kondisi riil yang terjadi. Pasalnya, ketika Sungai Serang meluap biasanya akan terjadi genangan di sejumlah titik. "Langganan banjir biasanya kawasan sekitar Panjatan, Bugel, Depok, Krembangan," ujarnya.

Sedangkan untuk di Wates lokasi yang berdekatan dengan aliran sungai sangat rentat mengalami banjir. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo, Budi Prastawa menambahkan, SK status tanggap darurat bisa saja diperpanjang. Pasalnya, SK tersebut habis per 23 November 2025 kemarin yang berlaku sejak 10 November 2025.

"Rata-rata ada empat kejadian kebencanaan hidrometeorologi yang dilaporkan setiap harinya akibat hujan," ujarnya.

Menurutnya kondisi tersebut menjadi faktor penyebab yang paling memungkinkan status tanggap darurat diperpanjang lagi. Apalagi sekarang belum mencapai titik puncak musim penghujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Nelayan Diimbau Tak Melaut Saat Siklon Tropis FINA Masih Mengancam

Nelayan Diimbau Tak Melaut Saat Siklon Tropis FINA Masih Mengancam

News
| Selasa, 25 November 2025, 09:17 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement