Embarkasi Haji YIA Mulai Beroperasi pada 2026

Harianjogja.com, JOGJA—Tahun 2026 menjadi tonggak baru bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena untuk pertama kalinya jemaah haji asal DIY akan diberangkatkan melalui Yogyakarta International Airport (YIA). Embarkasi baru di Kulonprogo ini diharapkan tidak hanya mempercepat pelayanan haji, tetapi juga memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar bandara.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan bahwa keberadaan Embarkasi Yogyakarta harus memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Menurutnya, keberangkatan haji dari YIA dapat mendorong tumbuhnya UMKM lokal serta membuka peluang baru bagi sektor jasa di Kulonprogo dan wilayah DIY lainnya.

Sultan menegaskan bahwa embarkasi tidak sekadar tempat keberangkatan, tetapi sistem pelayanan yang lengkap. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran Kementerian Agama di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota memberikan dukungan total agar kenyamanan jemaah haji terjaga sejak awal proses hingga keberangkatan.

Ia menuturkan bahwa meski penyelenggaraan haji merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Agama, daerah tetap memiliki peran penting dalam memastikan kesiapan teknis dan nonteknis di lapangan. Koordinasi antarlembaga dinilainya sebagai kunci kesuksesan Embarkasi Yogyakarta.

Embarkasi haji DIY juga mendapatkan perhatian dari Komisi VIII DPR RI yang melakukan peninjauan langsung. DPR menekankan aspek kualitas layanan, keamanan, serta pemenuhan hak-hak jemaah haji. Tahun 2026 ini, DIY resmi menerapkan konsep embarkasi haji berbasis hotel—konsep pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ansory Siregar, mengungkapkan bahwa keberadaan embarkasi baru ini membawa dampak positif bagi calon jemaah. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 34/2025, biaya perjalanan ibadah haji Embarkasi Yogyakarta ditetapkan sebesar Rp52.955.422, turun sekitar Rp3 juta dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurutnya, pemangkasan biaya ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan haji terus diarahkan pada efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan. Tahun ini juga menjadi momen pertama DIY memberangkatkan jemaah secara mandiri setelah sekian lama menginduk ke Embarkasi Donohudan, Jawa Tengah.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, memaparkan sejumlah keuntungan operasional yang diperoleh dengan beroperasinya embarkasi lokal di Yogyakarta. Selain mengurangi beban Donohudan, keberadaan Embarkasi Yogyakarta menekan jarak tempuh jemaah, meningkatkan efisiensi anggaran, serta mengoptimalkan fungsi Bandara YIA sebagai bandara internasional.

Sebagai fasilitas setara asrama haji, Hotel Ibis dan Novotel YIA telah disiapkan dengan lebih dari 200 kamar yang diperuntukkan bagi jemaah dan petugas. Ballroom, ruang layanan kesehatan, area dokumentasi, serta fasilitas pendukung lainnya disiapkan untuk memastikan alur keberangkatan berlangsung tertib dan nyaman.

Tahun 2026, sebanyak 9.641 jemaah dari DIY dan daerah sekitar dijadwalkan berangkat dalam 27 kloter melalui Bandara YIA. Garuda Indonesia akan mengoperasikan pesawat Airbus A330/A360 untuk melayani penerbangan haji tersebut. Pihak YIA memastikan seluruh fasilitas terminal internasional siap melayani proses embarkasi dan debarkasi secara aman dan terkoordinasi.

Dengan persiapan menyeluruh yang melibatkan pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pihak terkait, Embarkasi Haji YIA diproyeksikan menjadi model baru pelayanan haji di Indonesia. Pemerintah berharap penyelenggaraan haji tahun 2026 menjadi momentum penting bagi DIY sebagai pelopor inovasi layanan haji berbasis hotel di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News