Advertisement
Pemkab Sleman Siaga Cuaca Ekstrem, BPBD Siapkan Posko Nataru
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman sedang memotong pohon tumbang di salah satu ruas jalan di Kalurahan Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman, Kamis (10/4/2025). - ist - BPBD Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyusun SK Siaga Darurat Cuaca Ekstrem. BPBD menyiapkan logistik dan posko Nataru sebagai antisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, Uun Mardiyanto, mengatakan SK tersebut direncanakan terbit dalam waktu dekat. Sembari menunggu SK terbit, BPBD telah membuat rencana mitigasi yang mendukung SK tersebut.
Advertisement
“Kami menyiagakan peralatan, baik armada maupun peralatan kebencanaan. Nanti kami melakukan konsolidasi dengan semua perangkat daerah, pemangku kepentingan, TRC lintas sektor, dan kolaborasi dengan seluruh wisatawan,” kata Uun, ditemui di Ruang Rapat Praja 1 Sekda Sleman, Selasa (2/12/2025).
BPBD Sleman juga akan membuka posko khusus Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pos Utama Pakem. Petugas BPBD menerapkan sistem piket selama sepuluh hari, mulai Selasa (23/12) hingga Jumat (2/1/2026), serta melaksanakan patroli keliling ke semua wilayah.
BACA JUGA
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, meminta agar BPBD Sleman berkoordinasi matang dengan relawan dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DIY, karena koordinasi menjadi kunci penanggulangan kedaruratan.
“Persiapan dan mitigasi kan wajib. Koordinasi dengan relawan dan Basarnas ya harus siap. Kita koordinasi dengan teman-teman vertikal dan perangkat daerah,” kata Harda, Senin.
Pemkab Sleman, lanjutnya, juga akan menata dan mengendalikan persebaran masyarakat. Dengan begitu, libur Nataru diharapkan berjalan lancar dan aman. Ia juga meminta adanya kesiapan personel dan logistik.
Mengenai jalan rusak, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) akan melakukan penanganan.
“Kalau ada jalan rusak di provinsi, langsung saya laporkan ke DPUP-ESDM DIY. Kalau jalan rusak di kabupaten, langsung saya tangani. Terkait luapan air atau banjir memang biasanya selalu terjadi di Kapanewon Depok. Solusi sedang kami bahas,” kata Harda.
Sementara itu, Ketua Tim Kedaruratan dan Operasional Penanggulangan Bencana BPBD Sleman, Punadi, mengatakan BPBD Sleman saat ini memiliki 40 paket logistik makanan. Paket logistik ini siap digunakan dalam setiap penanganan kedaruratan.
“Kalau terpal kami punya 74 buah; untuk Bronjong kami tidak punya,” kata Punadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jasa Marga Percepat Penanganan Tol MedanKualanamu Terdampak Banjir
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




