Pemda DIY Kirim Rp3 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mengirim 840 kilogram obat dan bantuan Rp3 miliar untuk korban banjir di tiga provinsi Sumatera. Bantuan ini fokus memenuhi kebutuhan medis dan pemulihan warga terdampak.

Bantuan ini berasal dari buffer stock Dinas Kesehatan DIY dan dana bantuan untuk mendukung pemulihan di lokasi terdampak.

Pemerintah Daerah DIY mengirimkan bantuan sekitar 840 kilogram obat-obatan untuk korban banjir Sumatera. Obat-obatan ini berasal dari buffer stock Dinas Kesehatan DIY dan menjadi bagian dari dukungan Pemda DIY bagi tiga provinsi terdampak bencana.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, dr. Gregorius Anung Trihadi, menjelaskan bantuan ini diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan medis dasar yang mendesak di lokasi bencana. "Jadi kami mempunyai buffer stock yang memang dipergunakan apabila dibutuhkan. Dengan adanya bencana di Sumatera, kami dapat arahan untuk membantu," ujarnya, Jumat (5/12/2025).

Jenis-jenis obat yang akan didistribusikan merupakan obat-obatan esensial yang sangat dibutuhkan di posko-posko kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan terdampak. "Obat untuk pengobatan dasar seperti analgetik, pengurang rasa sakit, penurun demam, antipiretik, obat gatal, dan multivitamin sejumlah 840 kilogram, ditambah dengan masker," katanya.

Pengiriman bantuan dilaksanakan secara bertahap, mengingat akses menuju lokasi bencana masih terkendala. Pemda DIY berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta jasa ekspedisi mitra Sibakul Jogja.

Bantuan yang diserahkan kepada MDMC merupakan pengiriman awal yang diberangkatkan pada Jumat (5/12/2025). Sementara sisa bantuan lainnya akan menunggu koordinasi lebih lanjut untuk digabungkan dengan logistik Pemda DIY secara keseluruhan.

Mekanisme penyaluran bantuan, kata Anung, sangat bergantung pada hasil asesmen lapangan untuk memastikan obat sampai ke titik yang paling membutuhkan. Pengiriman bantuan difokuskan ke Aceh pada tahap awal. Keputusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penyaluran logistik berikutnya bergantung pada hasil asesmen lapangan.

Meskipun mengirimkan sebagian stok cadangan, Anung memastikan bahwa ketersediaan obat buffer stock di DIY masih dalam kondisi aman. Buffer stock yang dikirim ini tidak 100%. DIY masih memiliki buffer stock sebagai antisipasi jika dibutuhkan untuk masyarakat DIY sendiri. "Jadi untuk buffer stock di Jogja sendiri masih aman," kata dia.

Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menuturkan tahap berikutnya pengiriman obat akan dilakukan pada Senin (8/12/2025) melalui kerja sama dengan JNE. Selain obat-obatan, Pemda DIY juga akan memberikan bantuan berupa uang senilai total Rp3 miliar. "Uang itu masing-masing Rp1 miliar untuk Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara," ungkapnya.

Bantuan uang akan diserahkan kepada pemerintah masing-masing provinsi pada Senin (8/12/2025). "Nanti saat Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia), kami mengundang perwakilan dari masing-masing provinsi," katanya.

Selain itu, Pemda DIY juga tengah mendata mahasiswa asal Sumatera di Jogja yang keluarganya terdampak. "Kami akan mendatangi asrama-asrama untuk memberikan bantuan agar mereka bisa bertahan hidup di sini," ujarnya.

Besaran bantuan untuk mahasiswa akan disesuaikan dengan hasil pendataan dan kemampuan Pemda DIY. Pemda DIY juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY untuk berkontribusi memberi bantuan.

"Kami sudah berkomitmen dari sisi empati, termasuk mengeluarkan surat edaran bekerja sama dengan Baznas. Masing-masing OPD diharapkan berkontribusi dan penyaluran akan dilakukan oleh Baznas," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News