Advertisement
Gunungkidul Catat Produksi Perikanan Stabil, Lele Teratas
Ikan lele - Ikanku17.blogspot
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Produksi perikanan Gunungkidul tetap stabil meski sempat terdampak cuaca ekstrem Oktober-November 2025. Lele menjadi komoditas utama dengan kontribusi 85 persen dari total produksi budidaya.
Kepala DKP Gunungkidul, Johan Wijayanto, menjelaskan produksi perikanan budidaya hingga triwulan III 2025 mencapai 8.496.507 kilogram. Sementara itu, total produksi sepanjang tahun 2024 mencapai 11.680.244 kilogram.
Advertisement
Komoditas lele masih menjadi primadona dengan kontribusi sekitar 85 persen dari total produksi. Selain lele, ikan tawar lain yang dibudidayakan antara lain nila, mas, gurame, tawes, dan bawal.
Produksi tersebut berasal dari aktivitas 399 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) serta 643 pembudidaya perorangan. Johan menyebut pertumbuhan kelompok pembudidaya baru serta curah hujan yang masih cukup baik menjadi faktor pendorong meningkatnya aktivitas budidaya. "Ketersediaan air tetap terjaga sehingga proses produksi tidak mengalami kendala bagi peternak," jelasnya.
BACA JUGA
Untuk sektor perikanan tangkap, DKP mencatat produksi hingga September 2025 mencapai 2.257 ton. Angka ini dibandingkan dengan capaian 2024 yang menghasilkan 4.277 ton.
Meskipun aktivitas melaut menurun pada Oktober hingga awal November akibat angin kencang dan gelombang tinggi, Johan menegaskan bahwa capaian kumulatif sampai triwulan ketiga masih sesuai target.
Beberapa jenis ikan yang dominan tertangkap antara lain tongkol, cakalang, layur, dan kakap merah. Perairan di sekitar Sadeng, Baron, dan Ngrenehan tetap menjadi titik utama pendaratan ikan. Produksi tersebut dihimpun dari sejumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI) seperti Nampi, Gesing, Ngrenehan, Baron, Ngandong, Siyung, dan Sadeng.
“Tahun ini target tangkapan kami sebesar 4.000 ton dan kami optimis bisa tercapai,” ujar Johan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- UGM Kirim 15 Tenaga Medis Dukung Penanganan Bencana di Sumatera
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai, 451 Jenazah Dipindah
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
- Donat Maryam, Kisah Sukses dari Bantuan PKH
- Kelurahan Rejowinangun Jogja Kembangkan Sabun Power Liquid
Advertisement
Advertisement




