Advertisement

DIY Jaga Keberlanjutan Studi Mahasiswa Sumatera Pascabencana

Lugas Subarkah
Jum'at, 19 Desember 2025 - 19:57 WIB
Maya Herawati
DIY Jaga Keberlanjutan Studi Mahasiswa Sumatera Pascabencana GKR Hemas dan Pemda DIY menyerahkan bantuan kepada mahasiswa terdampak bencana di Wisma Bukit Barisan, Sleman, Jumat (19/12 - 2025). ist/Humas Pemda DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan komitmen menjaga keberlanjutan pendidikan mahasiswa asal Sumatera yang terdampak bencana banjir melalui bantuan lintas elemen yang disalurkan pada Jumat (19/12/2025).

Bantuan tersebut menjadi bagian dari gerakan gotong royong masyarakat Jogja untuk memastikan mahasiswa terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tetap dapat melanjutkan studi di DIY tanpa terhambat persoalan ekonomi.

Advertisement

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Wisma Bukit Barisan, Sleman. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) itu menyampaikan keprihatinan mendalam atas dampak bencana yang tidak hanya merusak wilayah, tetapi juga mengancam keberlangsungan pendidikan mahasiswa perantau.

“Kami prihatin, dan dalam kondisi seperti ini negara tidak boleh absen. Negara harus hadir, mendengar, dan bertindak. Pemerintah daerah, berbagai instansi, dan masyarakat DIY terus berkolaborasi, bergotong royong menghimpun bantuan untuk meringankan beban mahasiswa terdampak bencana yang sedang berkuliah di DIY,” tegasnya.

Pemda DIY, melalui arahan Gubernur, memiliki komitmen kuat untuk memastikan mahasiswa terdampak bencana tetap memperoleh hak pendidikan. Semangat gotong royong, kata GKR Hemas, menjadi penggerak utama kolaborasi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, masyarakat, dan komunitas mahasiswa dalam aksi kemanusiaan tersebut.

Pada kesempatan yang sama, GKR Hemas mengungkapkan Keraton Yogyakarta turut berkontribusi dalam penyaluran bantuan pendidikan. Sebanyak Rp750 juta disiapkan untuk mendukung keberlanjutan studi mahasiswa terdampak, mencakup keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT), biaya Satuan Kredit Semester (SKS), biaya hidup, hingga uang saku.

“Saya menerima lebih dari 500 pengajuan bantuan. Tim akan mengklasifikasikan berdasarkan tingkat kebutuhan, kategori berat, sedang, dan ringan, agar bantuan tepat sasaran. Seluruh data harus diverifikasi ulang bersama kampus dan instansi atau lembaga terkait,” tuturnya.

Sejumlah perguruan tinggi di DIY, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, telah memberikan keringanan bagi mahasiswa terdampak bencana. Bantuan dari berbagai pihak diprioritaskan bagi mahasiswa di perguruan tinggi swasta atau yang belum memperoleh dukungan serupa.

GKR Hemas juga berpesan kepada pengurus Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) dari masing-masing daerah asal agar menjaga transparansi dan akurasi pendataan penerima bantuan.

“Jaga amanah ini bersama-sama. Pastikan bantuan benar-benar diterima oleh mahasiswa yang paling membutuhkan,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menambahkan Pemda DIY telah berkoordinasi dengan seluruh perguruan tinggi untuk menghimpun data mahasiswa terdampak secara by name by address. Data terverifikasi tersebut menjadi dasar bagi kampus dalam memberikan keringanan UKT serta bantuan biaya hidup.

“Kami berharap bencana ini tidak menggagalkan tujuan adik-adik menempuh pendidikan di DIY. Pemerintah daerah siap membantu meringankan beban agar mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik. Kolaborasi ini merupakan wujud kepedulian bersama,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Tol Fungsional Gending-Paiton Dibuka untuk Arus Nataru

Tol Fungsional Gending-Paiton Dibuka untuk Arus Nataru

News
| Selasa, 23 Desember 2025, 02:57 WIB

Advertisement

Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism

Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism

Wisata
| Senin, 22 Desember 2025, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement