Advertisement
Solidaritas dari Jogja, GKR Hemas Bantu Mahasiswa Korban Bencana
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, GKR Hemas secara simbolis meyalurkan bantuan bagi mahasiswa di DIY yang keluarganya menjadi korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam kegiatan Sapa Aruh Gusti Kanjeng Ratu Hemas: Sinergi Aksi untuk Mahasiswa Terdampak Bencana AcehSumatra UtaraSumatra Barat di Aula Utama Wisma Bukit Barisan, Pemprov Sumatra Utara, Jumat (19/12 - 2025).
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kepedulian terhadap keberlanjutan pendidikan mahasiswa terdampak bencana ditunjukkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, GKR Hemas, melalui penyaluran bantuan bagi mahasiswa di Yogyakarta yang keluarganya menjadi korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Langkah ini bertujuan memastikan mahasiswa tetap dapat melanjutkan studi dan menjalani kehidupan di Kota Pelajar, meski daerah asal mereka tengah dilanda musibah. Bantuan tersebut disampaikan dalam kegiatan Sapa Aruh Gusti Kanjeng Ratu Hemas: Sinergi Aksi untuk Mahasiswa Terdampak Bencana Aceh–Sumatra Utara–Sumatra Barat di Aula Utama Wisma Bukit Barisan, Pemprov Sumatra Utara, Jumat (19/12/2025).
Advertisement
“Sebagai Anggota DPD RI, saya memandang forum ini sebagai bagian dari fungsi representasi DPD RI untuk menyerap aspirasi daerah. Saya ingin mendengar langsung apa yang perlu kita bantu atasi bersama, khususnya terkait penanganan bencana dan perlindungan hak pendidikan mahasiswa terdampak,” ujar Hemas.
Ia menegaskan DPD RI memiliki peran strategis dalam mendorong penguatan kebijakan penanggulangan bencana berbasis daerah, termasuk skema bantuan afirmatif bagi mahasiswa. Aspirasi yang dihimpun akan menjadi bahan advokasi kepada pemerintah pusat dan kementerian terkait.
BACA JUGA
Hemas juga menekankan komitmen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam membantu mahasiswa terdampak, sejalan dengan arahan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. “DIY tidak tinggal diam. Kami berkomitmen membantu penanganan dampak bencana, termasuk persoalan pendidikan mahasiswa asal Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang sedang menempuh studi di Jogja,” katanya.
Dari Yogyakarta, lanjut Hemas, solidaritas untuk Sumatra dibangun melalui sinergi berbagai pihak. Pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas mahasiswa, hingga masyarakat umum diharapkan terlibat agar bantuan tepat sasaran dan berkelanjutan. “Semangat yang kita bangun adalah gotong royong, saling menopang dan saling menguatkan,” ujarnya.
Permaisuri Sultan tersebut menambahkan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat turut mengambil peran dalam upaya kemanusiaan, khususnya dalam penyaluran bantuan sebagai wujud panggilan moral dan budaya.
“Ada dana Rp750 juta yang bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, mulai dari UKT, pembiayaan SKS, biaya hidup, hingga uang saku. Saya minta tim segera mendata dan berkomunikasi dengan kampus, pengurus IKPM daerah, serta pemerintah daerah terkait,” kata Hemas.
Ia menyebut lebih dari 500 mahasiswa telah mengisi formulir pengajuan bantuan. Data tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan tingkat dampak—berat, sedang, dan ringan—agar penyaluran bantuan tepat sasaran. “Kami juga melakukan verifikasi ulang ke kampus dan data Kementerian Dalam Negeri, karena ada pengajuan dari mahasiswa yang tidak terdampak,” ujarnya.
Sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta, seperti Universitas Gadjah Mada, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, UPN Veteran Yogyakarta, dan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, telah memberikan keringanan bagi mahasiswa terdampak. Sementara mahasiswa di kampus swasta lainnya akan dibantu melalui kolaborasi Pemda DIY.
Ketua Mahasiswa Aceh di Jogja, Farid Lubis, mengapresiasi perhatian yang diberikan. Ia menceritakan kondisi keluarga mahasiswa Aceh yang sempat kesulitan memenuhi kebutuhan dasar akibat terhambatnya distribusi bantuan pascabencana.
“Kami bersyukur mendapat perhatian dari GKR Hemas dan Pemda DIY. Mahasiswa Aceh di Jogja saling menguatkan, bahkan kami bisa mengirimkan dua ton sembako ke Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan Pemda DIY telah berkoordinasi dengan seluruh perguruan tinggi untuk menghimpun data mahasiswa terdampak secara by name by address. Data terverifikasi tersebut menjadi dasar pemberian keringanan UKT dan bantuan biaya hidup.
“Kami berharap bencana ini tidak menggagalkan tujuan adik-adik menempuh pendidikan di DIY. Kolaborasi ini adalah bentuk kepedulian bersama agar mereka dapat menyelesaikan studi dengan baik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




