Advertisement

Konsep Wisata Kakao Dlingo Ditarget Tahun Depan

Salsabila Annisa Azmi
Senin, 02 April 2018 - 13:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Konsep Wisata Kakao Dlingo Ditarget Tahun Depan Panuti menunjukkan pohon kakao yang sudah tumbuh di Desa Terong, Dlingo, Minggu (2/4/2018) - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Demi mendukung kesejahteraan petani Dlingo dan memajukan produk lokal petani, Dinas Pertanian Bantul dan Provinsi menyiapkan konsep wisata kakao yang ditarget siap tahun depan.

Koordinator BPP Kecamatan Dlingo Poniman mengatakan, lokasi perkebunan kakao Dusun Sendangsari dan Dusun Pecitrejo, Desa Terong, Dlingo berdekatan dengan pintu masuk wisata Pengger. Nantinya, jika kakao sudah berbuah, petani akan mengolah kakao tersebut untuk dipasarkan di tempat-tempat wisata. "Tidak hanya di Pengger, tetapi di semua tempat wisata Dlingo," kata Poniman, Senin (4/2/2018).

Advertisement

Pendamping Penyuluhan Desa Terong Dlingo Panuti mengatakan, selain pelatihan pembuatan pupuk organik, saat ini para petani juga sedang dilatih untuk melakukan pengolahan biji kakao ferementasi untuk mempersiapkan kawasan wisata pertanian kakao.

"Itu untuk meningkatkan nilai jual. nilai jual kakao di sini rendah karena tidak ada pemahaman fermentasi. Kalau tidak difermentasi hanya Rp17.000-Rp20.000 per kilogram. Kalau difermentasi bisa Rp25.000-Rp30.000 per kilogram," kata Panuti.

Panuti mengatakan jika dikemas dalam bentuk yang menarik, harga kakao bisa lebih tinggi lagi.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Hariyadi mengatakan, wisata pertanian kakao sengaja dipusatkan di Dlingo karena wisata di Dlingo termasuk maju. Harapannya dengan menawarkan kesempatan memetik dan mengolah biji kakao kepada para wisatawan, mampu menambah daya tarik pertanian Bantul di mata wisatawan.

Pulung menambahkan, saat ini pihak dinas sedang fokus pada kemampuan petani untuk membudidayakan kakao. "Kami belum menetapkan target produksi. Kami fokus ke penyuluhan pembudidayaan, setelah matang, baru kami bentuk home industry," kata Pulung.

Pulung mengatakan nantinya Dinas Pertanian Bantul juga akan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, UMKM dan Koperasi Bantul untuk melakukan pelatihan pengemasan produk untuk menambah nilai jual produk kakao. "Dalam rencana ini kami investasi berupa dana, tetapi mayoritas kami investasi teknologi dan pengembangan sumber daya manusia," kata Pulung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement