Advertisement

Kawasan Pembangunan NYIA & Perguruan Tinggi Jadi Daerah Rawan Pemilu 2019

Beny Prasetya
Minggu, 15 April 2018 - 23:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Kawasan Pembangunan NYIA & Perguruan Tinggi Jadi Daerah Rawan Pemilu 2019 Ilustrasi pemilihan umum. - Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kulonprogo memetakan kawasan rawan pembengkakan dan penyusutan pemilih untuk Pemilu 2019.

Daerah yang rawan tingkat eksodus dan mobilitas penduduk yang tinggi adalah daerah proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Satu lagi adalah kawasan yang memiliki perguruan tinggi.

Advertisement

Koordinator Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Panwaslu Kulonprogo, Ria Harlinawati mengatakan dua wilayah ini menjadi fokus pengawasan yang masuk pemetaan Panwaslu Kulonprogo. Saat ini KPU Kulonprogo telah menetapkan 1258 tempat pemungutan suara (TPS) di Kulonprogo.

"Kami akan memetakan daerah mana saja yang mempunyai potensi rawan pengurangan dan penambahan penduduk, dan kami akan melakukan pengawasan lebih di tempat seperti pembangunan NYIA dan kawasan perguruan tinggi," ungkapnya, Minggu (15/4/2018).

Menurut Ria daerah pembangunan bandara seperti Kecamatan Temon dan sebagian Kokap menjadi daerah rawan pembengkakan daftar pemilih tetap (DPT). Ia juga menyebut Kecamatan Wates dan Pengasih menjadi daerah rawan pasang surut DPT kerena jumlah mahasiswanya cukup banyak.

"Kami akan lebih fokus kepada daerah tersebut, agar KPU Kulonprogo tetap melakukan pekerjaan sesuai peraturan yang ada," katanya.

Komisioner KPU Kulonprogo Marwanto mengatakan, segera mendata pemilih melalui pencocokan dan penelitian (coklit) 17 April nanti. Coklit akan dilakukan oleh panitia pemungutan suara (PPS) dan petugas panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) di tiap desa bersama petugas panitia pengawas (panwas) desa.

"Kami telah menggelar bimbingan teknis bersama Panwaslu tingkat Desa agar coklit bisa menjamin pemilih memperoleh haknya di Pemilu 2019 mendatang," katanya.

Berbekal hasil coklit pada Pilkada Kulonprogo 2017 lalu, Marwanto mengatakan setiap petugas telah diberikan berkas data penduduk. Berupa berkas digital setiap petugas bakal menjadi berkss tersebut sebagai berkas pedoman.

"Data hanya sebagai pedoman saja, tidak menjadikan hal mutlak, dan daerah rawan naik turun penduduk tetap di kami catat sepenuhnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement