Advertisement

Jelang Ramadan, Bagaimana Persediaan Kebutuhan Pokok Masyarakat?

Rheisnayu Cyntara
Jum'at, 20 April 2018 - 12:37 WIB
Nina Atmasari
Jelang Ramadan, Bagaimana Persediaan Kebutuhan Pokok Masyarakat? Salah satu pedagang telur di Pasar Kotagede tengah melayani pembeli, Senin (2/4/2018). (JIBI/Harian Jogja - Rheisnayu Cyntara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Menjelang Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan pasokan komoditas pokok mencukupi dan pasokan terkendali. Upaya pemantauan stok hingga kebutuhan masyarakat akan sejumlah komoditas pokok terus dilakukan demi menjaga stabilitas harga dan inflasi DIYJogja.

Wakil Ketua TPID DIY, Budi Hanoto mengungkapkan sejumlah upaya dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok. Antara lain menjaga ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok, pemantauan harga dan pasokan secara rutin menjelang ramadan, hingga melakukan operasi pasar bersama Bulog.

Advertisement

"Kami juga mengupayakan untuk mengoptimalkan kios Segoro Amarto dengan menerapkan Mobile Segoro Amarto di Pasar Demangan," ujar Budi kepada Harianjogja.com, Kamis (19/4/2018).

Kerjasama kelembagaan dengan Satgas Pangan dalam menertibkan saluran distribusi juga akan dilakukan TPID. Sedangkan dari sisi pengendalian permintaan akan kebutuhan pokok untuk memengaruhi ekspektasi inflasi msyarakat, kata Budi, dilakukan imbauan agar masyarakat lebih bijak berbelanja.

"Ketersediaan pasokan juga bagus untuk saat ini. Komoditas daging ayam dan daging sapi juga cukup," imbuh Budi.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre DIY, Akhmad Kholisun menambahkan ketersediaan pasokan beras menjelang Ramadan juga cukup aman. Saat ini, stok beras untuk wilayah DIY, Kedu dan Banyumas yang menjadi wilayah Bulog Divre DIY mencapai sekitar 18.000 ton.

"Sedangkan untuk stok beras DIY saja ada kurang lebih 7.000 ton. Cukup untuk beberapa bulan, bahkan untuk Ramadan nanti," ungkap Kholisun.

Selain itu, untuk tetap menstabilkan harga beras medium di pasaran, Bulog juga telah menjalankan gerakan stabilisasi pasokan harga beras. Di mana pada saat harga dia atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan sebesar Rp9.450 per kilogram, maka Bulog akan melakukan intervensi pasar.

"Di seluruh pasar tradisional, pedagang wajib menyediakan beras medium dengan harga maksimal HET. Apabila pedagang kehabisan stok, maka kami akan mengisi kembali stoknya," jelas Kholisun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement