Advertisement

Diduga Epilepsi Kumat, Warga Bantul Ini Ditemukan Meninggal di Parit

David Kurniawan
Sabtu, 26 Mei 2018 - 21:45 WIB
Kusnul Isti Qomah
Diduga Epilepsi Kumat, Warga Bantul Ini Ditemukan Meninggal di Parit Ilustrasi mayat. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Purwanti, 42, warga Dusun Bedog Colo, Desa Donotirto, Kretek ditemukan meninggal dunia di sebuah parit di area persawahan di Dusun Mersan, Donotirto, Sabtu (26/5/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga korban meninggal karena penyakit epilepsi yang diderita kambuh sehingga jatuh ke parit.

Peristiwa nahas yang dialami Purwanti pertama kali diketahui oleh Yunianto saat akan pergi ke sawah. Saat berjalan menyusuri selokan pematang sawah, ia melihat seorang tengkurap di aliran air. Penasaran dengan apa yang dilihat, Yunianto pun mendekat untuk memastikan apakah yang berada di selokan jasad manusia.

Advertisement

“Setelah saya dekati ternyata manusia dan saya langsung memanggil teman saya terkait dengan kejadian ini,” katanya kepada wartawan, Sabtu.

Menurut dia, setelah menemukan mayat langsung melaporkan ke Polsek Kretek untuk pemeriksaan lanjutan. “Langsung kami laporkan dan petugas langsung datang untuk mengecek ke lokasi,” katanya.

Kepala Polsek Kretek Kompol Leo Fasak membenarkan adanya penemuan mayat di area persawahan di Dusun Mersan, Donotirto. Menurut dia, setelah mendapatkan laporan, petugas datang untuk memeriksa penyebab kematian.

“Langusng kami olah tempat kejadian perkara,” katanya.

Leo menjelaskan, untuk pemeriksaan penyebab kematian, petugas kepolisian tidak sendiri karena juga melibatkan petugas medis dari Puskesmas Kretek. Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat penganiayaan.

Namun, berdasarkan penuturan dari keluarga, Purwanti menderita epilepsy. “Kemungkinan besar saat pergi ke sawah, penyakitnya kambuh dan jatuh. Namun saat kejadian, tidak ada yang melihat sehingga nyawanya tidak bisa ditolong karena terlalu lama di dalam air,” katanya.

Dugaan ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan medis, di mana paru-paru korban banyak mengandung air. “Kemungkinan Purwanti meninggal satu jam sebelum ditemukan,” ungkapnya.

Menurut dia, setelah pemeriksaan selesai dilakukan, jasad korban langsung diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan. “Keluarga bisa menerima, jika kejadian yang terjadi pada Purwanti merupakan musibah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement