Advertisement

Ekosistem Securities Crowdfunding Perlu Ditingkatkan untuk Percepatan Investasi ke UMKM

Newswire
Jum'at, 26 April 2024 - 23:07 WIB
Sunartono
Ekosistem Securities Crowdfunding Perlu Ditingkatkan untuk Percepatan Investasi ke UMKM Ekosistem dan infrastruktur securities crowdfunding perlu ditingkatkan untuk mendorong percepatan investasi bisnis kepada pelakuusaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Materi ini dibahas dalam acara literasi dan edukasi bertajuk "Dialog dan Sosialisasi Securities Crowdfunding: Meningkatkan Literasi, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen dalam Investasi dan Pendanaan UMKM di Kantor OJK DIY, Jumat (26/4/2024). - Istimewa..

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ekosistem dan infrastruktur securities crowdfunding perlu ditingkatkan untuk mendorong percepatan investasi bisnis kepada pelakuusaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Materi ini dibahas dalam acara literasi dan edukasi bertajuk "Dialog dan Sosialisasi Securities Crowdfunding: Meningkatkan Literasi, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen dalam Investasi dan Pendanaan UMKM di Kantor OJK DIY, Jumat (26/4/2024).

Kegiatan yang dihelat Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) bersama Kamar Dagang dan Industri  Indonesia (Kadin) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY mendorong pendanaan UMKM lewat securities crowdfunding.

Advertisement

Wakil Ketua Umum ALUDI Heinrich Vincent berharap ekosistem dan infrastruktur pada industri Securities Crowdfunding dapat terus berkembang. Mulai dari optimalisasi dan percepatan kerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Bank Kustodian, peningkatan likuiditas, frekuensi dan durasi pasar sekunder.

BACA JUGA : Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024

Selain itu, kerja sama dengan lembaga keuangan lainnya seperti Sekuritas dan Manajer Investasi, hingga mekanisme mitigasi risiko penerbit agar tetap terjaga dengan baik dan memperhatikan aspek perlindungan konsumen di sektor pasar modal.

"Kami juga selalu aktif berkoordinasi dengan OJK dalam hal memberikan masukkan untuk perkembangan industri secara keseluruhan," katanya.

Heinrich Vincent menilai hadirnya skema pendanaan UMKM melalui Securities Crowdfunding tersebut diharapkan menjadi solusi pendanaan dan investasi bagi para pelaku bisnis maupun UMKM agar mereka dapat terus tumbuh. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, diharapkan para pelaku usaha semakin mudah mendapatkan pendanaan dari biasanya hanya menggunakan metode konvensional.

"Bukan hanya itu saja, para pemodal atau investor pun bisa merasakan keamanan serta transparansi atas dana investasinya," katanya.

Industri Securities Crowdfunding mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu membuka peluang investasi lebih inklusif dan memberdayakan UMKM. Oleh karena itu perlu dilakukan dialog dan sosialisasi dalam rangka memperkuat pemahaman dan perlindungan konsumen terhadap industri ini.

Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi para pelaku industri, regulator, dan masyarakat umum untuk berdiskusi tentang pentingnya literasi finansial, pertumbuhan industri, dan upaya perlindungan konsumen dalam konteks investasi dan pendanaan UMKM melalui skema securities crowdfunding.

Akademisi yang juga Dewan Pembina ALUDI Profesor Wimboh Santoso mengatakan, program pengembangan UMKM sudah menjadi strategi dalam pembangunan ekonomi di seluruh dunia, karena masyarakat UMKM ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK Tahun 2017-2022 ini mengatakan, pemerintah Indonesia pun telah mengembangkan pembiayaan UMKM ini dengan berbagai program, namun kemampuan yang ada relatif lebih kecil dibanding kebutuhan yang ada.

"Untuk itu perlu terobosan dalam pembinaan UMKM di Indonesia dalam bentuk skema pembiayaan securities crowdfunding yang dapat membantu pengusaha mencari alternatif pembiayaan apabila terjadi kendala pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya," katanya.

Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Ekonomi Syariah Kadin DIY Wawan Harmawan mengatakan, lebih dari 300 ribu pelaku usaha dari berbagai sektor seperti kuliner, fesyen dan kerajinan yang ada di semua kabupaten dan kota se-DIY ini terus tumbuh seiring waktunya.

"Securities crowdfunding ini diharapkan menjadi solusi memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan modal dalam mengembangkan usahanya. Kolaborasi bersama komunitas juga dibutuhkan agar menjadi ekosistem yang holistik dalam roda penggerak pertumbuhan ekonomi DIY ke depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sah! Putin Dilantik Jadi Presiden Rusia 5 Periode Berturut-turut

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement