Advertisement
Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Kota Jogja mendukung upaya pengelolaan sampah secara mandiri khususnya dalam program desentralisasi sampah yang mulai diterapkan. Salah satunya diwujudkan oleh Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, dengan mengadakan pelatihan pembuatan kompos dengan biopori.
Pelatihan pembuatan kompos dengan biopori ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Senin (6/5/2024). Dengan peserta yang berasal dari Forum Bank Sampah Cokrodiningratan, pelatihan ini mengajak para peserta mengelola sampah organik skala rumah tangga.
Advertisement
Kegiatan ini menggunakan dana yang bersumber dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan 2024 dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari Forum Bank Sampah Kota Jogja.
Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, menjelaskan pelatihan berlangsung selama 12 hari yang dimulai Senin. “Pertemuan kali ini dan 11 hari ke depan akan dilaksanakan secara maraton, mulai tanggal 6 sampai 18 Mei 2024,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).
BACA JUGA: Muncul Tumpukan Sampah di Selopamioro, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Bantul
Sebanyak 11 pertemuan itu akan dilaksanakan di setiap RW di Cokrodiningratan dengan melibatkan peserta yakni ketua RW, ketua RT, PKK RW dan PKK RT di wilayah masing-masing RW. “Agar para pemangku wilayah mengerti dan memahami bahwa Pemerintah Kota Jogja tidak diam dalam mengelola sampah,” katanya.
Dengan demikian, diharapkan ada solusi untuk permasalahan sampah yang menjadi polemik akhir-akhir ini. “Apakah kebijakan pelatihan ini bisa digalakkan dan direplikasi di wilayah, semua tergantung panjenengan semua. Selain itu, pemangku wilayah harus menentukan titik biopori dengan jumlah minimal 54 titik akan dibangun di mana,” ujarnya.
Nantinya, ada sebanyak 648 titik biopori yang tersebar di masing-masing RW se-Cokrodiningratan. “Yang tersisa sekarang adalah kemauan dan keinginan serta motivasi dari para peserta untuk bisa mengajak warga di masing-masing wilayah agar memanfaatkan biopori sebagai media pembuatan kompos,” kata Andityo.
Ia menegaskan, warga tidak perlu khawatir soal penyaluran kompos, karena Bank Sampah Induk Kota Jogja siap membeli kompos hasil olahan dari sampah RT melalui metode biopori ini senilai Rp500 per kilogram. “Semoga pelatihan ini bisa memotivasi para peserta untuk membuat kompos dengan metode biopori,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Perahu Nelayan di Gunungkidul Hilang Kontak sejak Jumat, hingga Sabtu Malam Belum Diketahui Keberadaannya
- Prevalensi Stunting di Bantul Masih Tinggi, Dinkes Bantul Siapkan Kebijakan Ini
- Gelar Kirab, GKJ Wonosari Dukung Pelestarian Kebudayaan
- Cari Bibit Muda Esport, Ratusan Tim Ikuti Kompetisi Free Fire di Jogja
Advertisement
Advertisement