Advertisement

Promo November

BEDAH BUKU DPAD DIY: Masyarakat Bisa Perdalam Ilmu Agama melalui Buku

Media Digital
Jum'at, 26 April 2024 - 20:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
BEDAH BUKU DPAD DIY: Masyarakat Bisa Perdalam Ilmu Agama melalui Buku Bedah buku bertajuk Pesantren, Kiai, dan Kitab Kuning yang digelar di Joglo Yoso, Palbapang, Bantul, Jumat (26/4/2024). Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Advertisement

BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY (DPAD) DIY bersama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Pesantren, Kiai, dan Kitab Kuning karya Iksan K. Sahri. Agenda bedah buku digelar di Joglo Yoso, Palbapang, Bantul, Jumat (26/4/2024).

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sistem Kearsipan DPAD DIY, Wardoyo mengatakan bedah buku digelar untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Bumi Mataram. "Ini [bedah buku] menjadi komitmen bersama antara DPAD DIY dan DPRD DIY untuk mendorong minat masyarakat untuk membaca buku," katanya, Jumat.

Advertisement

Dia berharap masyarakat dapat meningkatkan pemahamannya mengenai pesantren, kiai dan kitab kuning dengan membaca buku tersebut. Menurutnya, umat muslim perlu memahami keterkaitan antara ketiganya sehingga dapat memahami dinamika pesantren salaf.

Sementara, Anggota DPRD DIY, Umaruddin Masdar menyampaikan kegiatan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan minat baca dalam masyarakat. Menurut dia, buku yang dibahas dalam bedah buku tersebut sangat menarik.

"Ini semacam disertasi yang sangat berbobot. Saya harap dapat bermanfaat bagi pembaca," katanya.

Dia menuturkan, tema yang diangkat dalam bedah buku tersebut mengenai keterkaitan antara pesantren, kiai dan kitab kuning. Dia menilai ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain. Menurutnya, kiai sangat berperan menentukan arah pesantren, sementara kitab kuning berperan sebagai ajaran yang dapat dipegang kiai dalam menentukan arah pesantren.

Pesantren, kiai dan kitab kuning merupakan tradisi santri Nahdlatul Ulama. Menurutnya, dengan memahami kitab kuning, umat muslim diharapkan mampu memandang suatu hal dari berbagai perspektif. Dia berharap bedah buku tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Buku berjudul Pesantren, Kiai, dan Kitab Kuning ini berisi mengenai problem kelembagaan pendidikan pesantren, kontestasi Islam tradisional dan pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia, serta karakteristik pesantren-pesantren salafiyah,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement