BEDAH BUKU DPAD DIY: Masyarakat Bisa Perdalam Ilmu Agama melalui Buku
Advertisement
BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY (DPAD) DIY bersama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Pesantren, Kiai, dan Kitab Kuning karya Iksan K. Sahri. Agenda bedah buku digelar di Joglo Yoso, Palbapang, Bantul, Jumat (26/4/2024).
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sistem Kearsipan DPAD DIY, Wardoyo mengatakan bedah buku digelar untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Bumi Mataram. "Ini [bedah buku] menjadi komitmen bersama antara DPAD DIY dan DPRD DIY untuk mendorong minat masyarakat untuk membaca buku," katanya, Jumat.
Advertisement
Dia berharap masyarakat dapat meningkatkan pemahamannya mengenai pesantren, kiai dan kitab kuning dengan membaca buku tersebut. Menurutnya, umat muslim perlu memahami keterkaitan antara ketiganya sehingga dapat memahami dinamika pesantren salaf.
Sementara, Anggota DPRD DIY, Umaruddin Masdar menyampaikan kegiatan tersebut digelar dalam rangka meningkatkan minat baca dalam masyarakat. Menurut dia, buku yang dibahas dalam bedah buku tersebut sangat menarik.
"Ini semacam disertasi yang sangat berbobot. Saya harap dapat bermanfaat bagi pembaca," katanya.
Dia menuturkan, tema yang diangkat dalam bedah buku tersebut mengenai keterkaitan antara pesantren, kiai dan kitab kuning. Dia menilai ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain. Menurutnya, kiai sangat berperan menentukan arah pesantren, sementara kitab kuning berperan sebagai ajaran yang dapat dipegang kiai dalam menentukan arah pesantren.
Pesantren, kiai dan kitab kuning merupakan tradisi santri Nahdlatul Ulama. Menurutnya, dengan memahami kitab kuning, umat muslim diharapkan mampu memandang suatu hal dari berbagai perspektif. Dia berharap bedah buku tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Buku berjudul Pesantren, Kiai, dan Kitab Kuning ini berisi mengenai problem kelembagaan pendidikan pesantren, kontestasi Islam tradisional dan pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia, serta karakteristik pesantren-pesantren salafiyah,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement