Advertisement
Secangkir Kopi untuk Kesetaraan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Para penyandang disabilitas terus didorong untuk bisa berdiri setara bersama mereka yang punya bagian tubuh normal. Lewat pelatihan, mereka mencoba peruntungan menjadi barista andal, meski dengan keterbatasan fisik. Berikut laporan wartawan Harianjogja.com Fahmi Ahmad Burhan.
Aroma kopi menguar di seisi ruangan, bunyi mesin penggiling terdengar nyaring. Stoples berisi beraneka jenis kopi, mulai dari gayo sampai dampit, ditata berjejer. Barista menyiapkan kocokan susu yang ia tuang ke cangkir berisi seperempat gelas kopi.
Advertisement
Cappucino dari robusta dampit selesai diracik oleh Eko Sugeng, penyandang disabilitas yang kehilangan kedua tangannya pada 2002 karena kesetrum aliran listrik tegangan tinggi.
“Waktu itu saya mau membenarkan antena, tetapi terlilit, dan saat itu tegangannya tinggi. Tangan saya terluka parah dan harus diamputasi,” kata Eko, Selasa (3/7/2018).
Tanpa tangan, Eko menggerak-gerakkan lengan atasnya untuk menyajikan minuman dari bubuk hitam yang disukai banyak orang tersebut.
Setahun lalu, Eko hanya peminum kopi biasa yang sering nongkrong di warung kopi. Di kala senggang, Eko kadang mendatangi beberapa tempat ngopi yang lumayan terkenal di Jogja. Kini, dia tergolong barista andal.
“Favorit saya bikin kopi dengan teknik V60.”
V60 adalah perkakas yang dipakai untuk menyeduh kopi dengan cara pour over, yakni mengalirkan air ke bubuk kopi. Teknik ini dipakai untuk mengeluarkan rasa yang jernih.
Bagi Eko, dua tangan yang tak lagi sempurna bukanlah halangan.
“Saya tertarik jadi barista, karena awalnya senang dengan kopi, sering nongkrong di warung kopi, ketika ada dorongan buat bikin, saya coba saja,” ucap pria asal Kecamatan Kalasan itu.
Di samping Pusat Rehabilitasi Yakkum, berdiri sebuah warung kopi dengan nama Cupable. Pemilik warung kopi tersebut, Banu Subagio, mengatakan nama Cupable diambil dari singkatan Cup for Empowering Difable. Dalam bahasa Indonesia artinya cangkir untuk memberdayakan penyandang disabilitas.
Pusat Rehabilitasi Yakkum manampung kaum difabel agar bisa mandiri. Di pusat rehabilitasi yang terletak di Jalan Kaliurang, Desa Sukoharjo, Ngaglik itu Eko dan banyak penyandang disabilitas lainnya beraktivitas.
Di Warung Kopi Cupable, Eko biasa membuat kopi. Banu memberi tahunya pada tahun lalu agar ia tak sekadar jadi peminum kopi, tapi bisa juga membuatnya. Semangat kesetaraan dalam meracik dan menikmati kopi menjadi pendorong berdirinya Cupable.
“Kopi ini kan sekarang sudah menjadi gaya hidup, kami mencoba agar kopi tidak hanya untuk kalangan tertentu. Kami ingin kopi juga bisa dinikmati, bahkan dibuat oleh kaum difabel,” ujar Banu.
Banu memodifikasi alat-alat pembuat kopi agar bisa dioperasikan oleh Eko.
“Kami ingin agar kaum difabel tidak hanya dikasihani, tetapi juga diapresiasi, karena mereka juga bisa berkarya layaknya masyarakat yang mempunyai fisik sempurna.”
Selama sebulan, mulai dari Senin (2/7/2018), Pusat Rehabilitasi Yakkum dan juga Warung Kopi Cupable mengadakan pelatihan barista inklusi yang diikuti delapan peserta. Mereka adalah para difabel dan korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Kami memilih kopi, karena banyak anak muda yang nongkrong di warung kopi, kami ingin menunjukkan bahwa penyandang disabilitas juga bisa terlibat dalam perkembangan gaya hidup,” kata Project Manager Program Peduli Pusat Rehabilitasi Yakkum Rani Ayu Hapsari
Setelah digembleng selama sebulan belajar menjadi barista, para peserta akan coba masuk ke warung-warung kopi di Jogja menunjukkan keahlian mereka.
“Ada yang kehilangan tangannya, ada juga yang memakai kursi roda, ataupun kaki palsu, tetapi mereka tidak bisa dianggap remeh,” ucap Rani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
Advertisement
Advertisement