Advertisement

Suhu Dingin di Jogja Diperkirakan sampai September

Salsabila Annisa Azmi
Sabtu, 07 Juli 2018 - 10:54 WIB
Nina Atmasari
Suhu Dingin di Jogja Diperkirakan sampai September Warga menutup sinar matahari yang menyinari muka saat matahari bersinar terik di musim kemarau. - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Penurunan suhu di bulan Juli yang terjadi di DIY-Jawa Tengah diprediksi baru berakhir pada akhir Agustus atau awal September mendatang.

Berakhirnya cuaca dingin itu ditandai dengan banyaknya awan yang terkumpul di langit.

Advertisement

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY I Nyoman Sukanta mengatakan saat ini DIY-Jateng masih proses menuju akhir musim kemarau.

"Suhu akan mulai kembali normal seiring dengan berakhirnya puncak musim kemarau atau mau mendekati awal musim hujan. Setiap wilayah akan berbeda-beda kapan mulainya. Untuk wilayah DIY dan Jateng sekitar Agustus akhir atau awal September," kata Nyoman melalui sambungan telepon, Sabtu (7/6/2018).

Nyoman mengatakan penurunan suhu pada Juli belakangan dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT kandungan uap di atmosfer cukup sedikit.

Nyoman mengatakan ciri-ciri suhu belum normal adalah masih sedikitnya jumlah uap yang berbentuk awan di langit.

"Yang bikin siang panas sekali, malam dingin sekali itu ya karena uap di langit sedikit, ibaratnya bumi tidak memiliki 'selimut' untuk melindungi kita dari panas matahari dan cuaca dingin malam hari," katanya.

Nyoman mengatakan prediksi berakhirnya penurunan suhu masih akan ditelaah lebih lanjut lagi.

Dia menambahkan, jika langit sudah mulai terlihat banyak awan, maka suhu di DIY dan Jateng akan berangsur menghangat. Selanjutnya DIY dan Jateng diprediksi masuk musim penghujan.

Sebelumnya, banyak tersiar kabar di tengah masyarakat pada Jumat (6/7/2018) suhu udara di wilayah Indonesia  mengalami penurunan drastis akibat fenomena aphelion.

Nyoman mengatakan, informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan meresahkan masyarakat. Sebenarnya, fenomena aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement