Advertisement

Jelang Iduladha, Waspadai Hewan Ternak Berpenyakit

I Ketut Sawitra Mustika
Sabtu, 21 Juli 2018 - 14:37 WIB
Nina Atmasari
Jelang Iduladha, Waspadai Hewan Ternak Berpenyakit Kegiatan panen pedet di Pasar Siyonoharjo, Senin (7/5/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement


Harianjogja.com, JOGJA--Dari pemantauan rutin yang dilakukan Dinas Pertanian DIY, menjelang Idul Adha belum ditemukan penyakit berbahaya pada sapi dan kambing.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DIY Sutarno mengatakan, kabupaten dan kota rutin memantau kesehatan ternak yang dipelihara masyarakat. Tujuannya untuk memastikan hewan yang dijadikan kurban bebas dari penyakit berbahaya.

Advertisement

"Alhamdulilah untuk tahun ini dari beberapa pemantauan dan informasi petugas. Tidak ditemukan penyakit berbahaya semacam antraks dan brucellosis [penyakit infeksi bakteri brucella yang disebarkan hewan, umumnya melalui konsumsi susu]. Dari laporan rutin tidak ditemukan," jelas Sutarno di kantor Dinas Pertanian DIY, Jumat (20/7/2018).

Sutarno berharap, jika ada hewan yang terindikasi kena penyakit berbahaya, kabupaten dan kota bisa segera mengambil tindakan. Respon cepat seperti ketika ada kasus antraks di Kulonprogro pada 2017 lalu harus terus dipertahankan dan dilakukan.

Selain pemeriksaan rutin, untuk memastikan hewan kurban yang dipotong tidak menyebarkan penyakit mematikan, Dinas Pertanian DIY dengan dibantu beberapa instansi akan memantau ke pasar dan outlet penjualan hewan. Langkah ini akan dilakukan dua pekan sebelum Iduladha tiba. Idulkurban 2018 akan jatuh pada 22 Agustus.

Jika berkaca dari Iduladha tahun lalu, Sutarno menyatakan, penyakit yang banyak menyerang sapi adalah infeksi cacing Fasciola Hepatica dan diare. Infeksi Fasciola Hepatica, yang kerap menyerang hati sapi, tidak berbahaya bagi kesehatan manusia selama bagian yang terinfeksi dimasak hingga benar-benar matang. "Yang penting tidak disate."

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian DIY Anung Endah Suwasti menambahkan, Pemeriksaan hewan kurban, baik sebelum dan setelah disembelih, juga akan melibatkan mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM). Seperti tahun-tahun sebelumnya, FKH UGM akan mengirimkan 200 dokter koas atau dokter muda untuk menjalankan tugas tersebut.

"Tapi untuk tahun ini tidak ada pelatihan takmir masjid mengenai cara penyembelihan hewan, karena tidak ada anggaran. Meski begitu tidak akan berpengaruh, karena ada beberapa takmir yang secara pribadi mengajukan diri. Saya dan teman-teman lain siap memberikan edukasi," kata Anung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 10 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement