Advertisement

Ribuan Warga Padati Malioboro, Begini Kemeriahan Pawai FKY 2018

Salsabila Annisa Azmi
Senin, 23 Juli 2018 - 17:00 WIB
Bhekti Suryani
Ribuan Warga Padati Malioboro, Begini Kemeriahan Pawai FKY 2018 Kontingen pawai pertama FKY 30, marching band Projotamansari memeriahkan pembukaan FKY 30 di sepanjang Jalan Malioboro, Senin (23/7/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 30 resmi dibuka pada Senin (23/7/2018) sore dengan penampilan grup musik Senyawa dan karnaval topeng dari 29 kontingen.

Pantauan Harianjogja.com, penonton telah memadati sepanjang ruas jalan Malioboro dengan dijaga ketat oleh polisi. Polisi berjaga di sepanjang ruas Jalan Abu Bakar Ali - Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer yang menjadi finish perjalanan pawai.

Advertisement

Pawai dibuka dengan marching band Projotamansari yang menampilkan topeng burung merak raksasa menari diiringi marching band. Selang beberapa detik pawai dilanjutkan dengan bregada dari komunitas Omah Oblong Yogyakarta yang menampilkan maskot FKY 30.

Para penonton nampak antusias hingga beberapa dari mereka melewati batas pagar oranye yang telah disiapkan oleh polisi. Seluruh penonton nampak mendekatkan kamera ponsel mereka lebih dekat ke barisan pawai dengan aneka macam kostum.

Yuni dari Sanggar Tari Anak Tembi mengatakan demi menyiapkan tarian pawai FKY 30 anggotanya berlatih selama seminggu. "Dalam pawai kali ini kami tampilkan topeng orang-orangan sawah dan topeng walik. Persiapan seminggu karena tahun ini beda. Kami tampilkan dua tarian," kata Yuni.

Delvi Chica warga asal Nitikan mengatakan dia sudah berada di lokasi pada pukul 15.00 WIB dan parkiran kendaraan sudah penuh. Dia terpaksa parkir di dekat Taman Budaya Yogyakarta. "Soalnya udah penuh banget jam segitu. Jam empat sore jalanan sudah ditutup semua. Tapi saya bela-belain. Saya ingin melihat pawai sekalian hunting foto," kata Delvi, Senin (23/7/2018).

Manajer Divisi Pertunjukan Ari Wulu mengatakan 29 kontingen tersebut melibatkan ribuan orang dengan berbagai kostum yang menggambarkan keanekaragaman Indonesia dan manusia. "Karena melibatkan banyak orang, penonton kami batasi hanya di trotoar saja, kami bekerja sama dengan polisi untuk mengatur penonton agar tetap di belakang pagar oranye yang telah kami pasang," kata Ari.

Ari mengatakan kontingen seni budaya yang berpawai tidak hanya berasal dari DIY. Namun juga dari luar DIY seperti Komunitas Sumba Barat Waikabuba NTT yang menampilkan topeng dan tarian Wulla Po'du.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yordania Tegaskan Larang Wilayah Udaranya Jadi Medan Tempur Iran vs Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement