Advertisement
Perjokian Terungkap, Seperti Ini Sulit dan Mahalnya Sumbangan Masuk FK UAD
Rektor UAD Kasiyarno (kedua dari kiri) beserta sejumlah pimpinan UAD menunjukkan sejumlah barang bukti perjokian masuk FK UAD yang berhasil diungkap, Senin (30/7/2018). - Harian Jogja/Sunartono
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Kasus perjokian seleksi mahasiswa baru di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terungkap Minggu (30/7/2018) bukan kasus pertama.
Rektor UAD Kasiyarno menegaskan, sembilan nama calon mahasiswa tersebut sudah masuk dalam daftar hitam masuk ke UAD, jika tahun berikutnya akan mendaftar UAD secara otomatis akan ditolak.
Advertisement
Pihaknya tidak membawa ke kepolisian, karena saat ujian gelombang satu FK UAD pada 28 April 2019 lalu juga menangkap dua joki.
Tetapi saat diserahkan ke kepolisian dilepas karena tidak ada pasal yang bisa menjerat tindakan mereka lantaran tidak ada yang dirugikan. "Pada ujian gelombang pertama kami juga menangkap dua orang joki bahkan mereka ini tercatat sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi terkenal di Indonesia," jelasnya, dalam konferensi pers di Kampus 1 UAD, Senin (30/7/2018)..
BACA JUGA
Pihaknya menyayangkan aksi calon mahasiswa tersebut yang menggunakan cara kotor untuk masuk Fakultas Kedokteran. Padahal dokter adalah profesi mulia yang sangat erat dengan tindakan sosial namun justru ada pihak yang berusaha menodainya di awal masuk untuk menjadi calon dokter.
FK UAD baru dibuka pertama kali tahun ini dengan kuota 40 mahasiswa, jumlah pendaftar mencapai 626 orang. "Uang sumbangan pendidikan 200 [Rp200 juta], sumbangan amal jariyahnya minimal 75 [Rp75 juta]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Anggarkan Rp5 Trilun untuk Pembangunan 50 Gudang Bulog
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




