Advertisement

Harap Maklum Kalau Sampah di Sleman Menumpuk

Fahmi Ahmad Burhan
Sabtu, 18 Agustus 2018 - 12:17 WIB
Nina Atmasari
Harap Maklum Kalau Sampah di Sleman Menumpuk Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Piyungan di Dusun Ngablak, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-- Pengiriman sampah dari Sleman ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan tersendat sejak seminggu lalu. Dari Selasa (14/8/2018), truk pengangkut sampah tak bisa mengirim sampah sama sekali. Truk baru bisa mengirim pada Kamis (16/8/2018).

Restuti Nur Hidayah selaku Kepala UPT Pelayanan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman mengatakan penumpukan sampah di TPA Piyungan terjadi karena ada masalah di alat pengolahan sampah.

"Sebenarnya tersendatnya sudah dari Sabtu [11/8/2018], tapi mulai tidak bisa mengirim [sampah] sama sekali pada Selasa [14/8/2018]," kata Restuti saat dihubungi Kamis (16/8/2018).

Restuti mengatakan saat sampah dari Sleman tidak bisa dikirim, truk sampah pun tidak mengambil sampah dari masyarakat juga depo. Menurut Restuti ada sebagian masyarakat yang mengeluh sampahnya tidak diambil, namun sudah diberikan pengertian karena kondisi di TPA Piyungan yang menumpuk.

Restuti menjelaskan di UPTnya ada 33 truk sampah yang mengangkut sampah dari masyarakat juga depo untuk dikirim ke TPA Piyungan. Dalam sehari masing-masing truk bisa mengangkut sampai 1-2 kali. Rata-rata, sampah yang diambil dari seluruh depo dan masyarakat bisa sampai 500 meter kubik.

"Dari Kamis [16/8/2018] pagi sudah bisa dikirim lagi, sudah lancar," kata Restuti. Menurutnya, sebagian alat di TPA Piyungan yang rusak sudah diperbaiki.

Restuti mengatakan untuk sementara, pengiriman sampah dari Sleman masih mengandalkan TPA Piyungan sampai ada opsi lainnya. "Sementara masih mengandalkan Piyungan, sekarang masih menyusun master plan," ujarnya.

Sebelumnya Pemkab Sleman merencanakan akan membangun TPA baru yang direncanakan berlokasi di Dusun Sembir, Desa Madurejo, Prambanan sebagai opsi pengiriman sampah. Namun, warga menolak pembangunan TPA karena ditakutkan baunya akan mengganggu warga.

"Rencananya kita targetkan di tahun ini pembebasan lahan, namun ada penolakan dari warga," ungkap Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Junaidi.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kejagung dan KPK Kompak Bantah Isu Tukar Guling Perkara

Kejagung dan KPK Kompak Bantah Isu Tukar Guling Perkara

News
| Jum'at, 21 November 2025, 17:57 WIB

Advertisement

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Bromo Tutup saat Wulan Kapitu, Ini Jadwal dan Aksesnya

Wisata
| Selasa, 18 November 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement