Advertisement

Ratusan Keluarga di Prambanan Krisis Air Bersih

Irwan A Syambudi
Rabu, 12 September 2018 - 08:50 WIB
Bhekti Suryani
Ratusan Keluarga di Prambanan Krisis Air Bersih Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Sejak datang musim kemarau sebagian warga desa di Kecamatan Prambanan mengalami kesulitan air bersih. Mereka pun hingga saat ini masih membutuhkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Camat Prambanan, Eko Suhargono mengatakan ada ratusan kepala keluarga yang tersebar di Desa Gayamharjo, Wukirharjo, Sambirejo, dan Sumberharjo yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. "Di tempat kami [Kecamatan Prambanan] itu berkisar 300-350 kepala keluarga yang memang belum terjangkau oleh jaringan [Organisasi Pengelola dan Pemakai Air [OPPA)]. Sampai sekarang ya memang masih membutuhkan [bantuan air bersih]," kata dia, Selasa (11/9/2018).

Advertisement

Lanjut Eko, belum terjangkaunya Jaringan OPPA ini karena memang sejumlah daerah tersebut berada di daerah perbukitan. Untuk menjangkau daerah tersebut pihaknya membutuhkan bak resevoir dan pompa pendorong untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.

Saat ini pihaknya memang masih mengupayakan untuk membangun jaringan air bersih ke sejumlah daerah tersebut, agar masalah kekurangan air saat musim kemarau teratasi. Tetapi untuk membangun jaringan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Oleh sebab itu, untuk kebutuhan air bersih pada saat musim kemarau ini, ratusan kepala keluarga tersebut pun mengandalkan air dari luar. Selain droping dari Badan Pengulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, ada pula droping dari Kecamatan dan para donatur. Jika tidak mencukupi maka kebanyakan dari warga swadaya membeli air.

"Jelas kami sangat membutuhkan droping air bersih dari BPBD. Sampai akhir bulan ini kalau ada bantuan [air bersih] pasti masih akan kami terima," kata dia.

Menurut Eko kebutuhan air bersih untuk warga yang belum terjangkau saluran OPPA sekitar 25 tangki perpekan. Namun demikian tidak banyak mobil tangki yang dapat mendistribusikan satu tangki penuh ke daerah tersebut karena kendala beban muatan dengan kondisi jalan yang menanjak.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengatakan sejak awal musim kemarau sudah ada delapan tangki air bersih didistribusikan untuk warga. Delapan tangki itu semuanya didistribusikan untuk beberapa desa yang ada di Kecamatan Prambanan.

Distribusi atau droping air itu dilakukan berdasarkan permintaan warga. "Kalau sekarang droping sudah berkurang karena permintaan warga juga berkurang," kata dia.

Berkurangnya permintaan droping air ini menurut Joko lantaran sudah berfungsinya sejumlah sumur milik kelompok warga. Sumur yang sebelumnya tidak berfungsi karena airnya berada cukup dalam sekarang sudah dapat dinaikkan ke permukaan menggunakan mesin pompa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement