Advertisement
Pemkab Bantul Klaim Sudah Bentuk Tim Monitoring Pilurdes
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Terkait dengan persiapan Pemilihan Lurah Desa (Pilurdes) Bantul, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Desa, Sekretariat Daerah, Pemkab Bantul, Jazim Azis memaparkan tim monitoring dan pengawasan pilurdes sudah terbentuk dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), kepolisian, dan TNI.
Pihaknya sudah memetakan tingkat kerawanan di masing-masing desa yang menyelenggarakan pilurdes. Bahkan saat ini sudah muncul beberapa spanduk provokatif antar pendukung calon lurah. Kerawanan itu di antaranya dari mulai calon yang sama-sama kuat, calon dari perangkat desa yang dikhawatirkan dapat memobilisasi para pamong desa, hingga sejarah konflik pilurdes sebelumnya.
Advertisement
Sayangnya, Jazim enggan menyebut desa mana saja yang paling rawan dan membutuhkan pengamanan ekstra. "Yang jelas 30 desa memiliki tingkat kerawanannya masing-masing," kata dia.
Selain itu, kendati ada dua kecamatan yang tidak ikut menggelar Pilurdes 2018, namun ia memastikan kedua kecamatan tersebut tetap akan ikut sibuk.
Untuk menghindari gesekan Bupati Bantul juga sudah mengeluarkan imbauan agar semua calon yang menang tidak menggelar kegiatan-kegiatan yang memicu suasana tidak kondusif bagi pihak-pihak yang kalah. Semua calon juga tidak diperkenankan berkeliaran selama proses pemungutan suara.
Camat Bantul, Sunarso mengatakan teknis karantina untuk semua calon lurah di desa-desa yang masuk wilayah Kecamatan Bantul akan dijadikan satu untuk mempermudah pengamanan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan polsek dan koramil untuk menentukan tempat, "Lokasinya masih kami koordinasikan," kata dia.
Pilurdes di Kecamatan Bantul diikuti tiga desa, yakni Desa Bantul, Sabdodadi, dan Desa Ringinharjo. Jumlah calon ada 10 orang. Semua calon akan dikarantina mulai pukul 08.00 WIB pada hari pencobloan hingga pemungutan suara selesai. Ia berharap proses pilurdes berjalan aman dan damai.
Sesuai jadwal, masa kampanye pilurdes akan dimulai pada 8-10 Oktober, masa tenang 11-13 Oktober, dan pencobloan hingga penghitungan suara pada 14 Oktober. Meski belum masuk kampanye, namun di beberapa desa sudah mulai berkampanye. Bahkan di Desa Bantul, panitia penyelenggara pilurdes menggelar jalan sehat yang diikuti semua calon sebanyak lima orang bersama sekitar seribuan warga di Jalan Ahmad Yani.
Semua hadiah dalam kegiatan tersebut disumbang dari berbagai pihak termasuk dari para calon lurah Desa Bantul. Lima calon lurah Desa Bantul, yakni Maryanto, Zubaidi, Supriyadi, Jiriban, dan Andi Maryanto. Semuanya hadir dalam acara jalan sehat sekaligus deklarasi damai.
Ketua Panitia Pilurdes Desa Bantul, Imam Santoso mengatakan total pemilih di desanya sebanyak 12.619 dengan jumlah 12 dusun dan 32 tempat pemungutan suara (TPS). Pihaknya sengaja menggelar jalan sehat sebagai ajang untuk mengenakan semua calon. Semua calon yang dihadirkan hanya sebatas diperkenalkan dan tidak menyampaikan visi misi.
Imam mengatakan tidak ada aturan yang mengikat masa kampanye pada 8-10 Oktober. Ia menyatakan kegiatan tersebut sebagai ajang untuk memperkenalkan calon dan mengimbau masyarakat agar mengindari politik uang. Soal karantina calon pihaknya menyerahkan ke kecamatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
Advertisement
Advertisement