Advertisement

Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Bantul Dirikan 20 Posko

Newswire
Minggu, 02 Desember 2018 - 17:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Siaga Banjir dan Longsor, BPBD Bantul Dirikan 20 Posko Ilustrasi banjir. - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendirikan posko siaga banjir dan tanah longsor di 20 titik yang rawan atau berpotensi bencana tersebut saat musim hujan.

"Hujan di Bantul selama ini masih belum begitu ekstrem, curah hujan belum lebat dan durasi belum panjang, namun demikian antisipasi tetap kita buat posko banjir longsor di 20 titik," kata pelaksana tugas (plt) Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Minggu (2/12/2018).

Advertisement

Menurutnya pendirian 20 posko itu dengan melibatkan potensi personel maupun sumber daya manusia (SDM) para relawan dalam forum pengurangan risiko bencana (FPRB) yang terbentuk di desa setempat.

"Teman-teman FPRB akan pantau terus situasi di wilayahnya, dan itu jadi sebuah potensi yang perlu kita apresiasi dengan swadaya, dengan pemahamannya sendiri mereka turut serta mengkondisikan supaya ancaman tidak terjadi di Bantul," jelasnya.

Menurutnya 20 posko itu saat ini sudah mulai berjalan, tiap-tiap posko siaga selama 24 jam sehingga akan ada personel yang berjaga terus secara bergiliran dengan dukungan peralatan dan logistik dari instansinya.

"Masyarakat membuat posko kita fasilitasi dari sisi logistik. Posko itu diantaranya di Piyungan tiga posko, yaitu di Desa Srimartani, Srimulyo dan Sitimulyo, kemudian di wilayah Pleret ada posko baik longsor maupun banjir," terangnya.

Pendirian posko itu, di wilayah Bantul yang selama ini sudah menjadi kajian dari BPBD untuk diprioritaskan dibuat posko. Pendirian posko pun bersifat insidentil atau hanya bertepatan dengan musim hujan yang rawan potensi bencana itu.

"Posko sifatnya insidentil manakala musim hujan, jadi tidak setiap hari ada pokso. Posko dilengkapi alat komunikasi, disamping itu petugas berkeliling melihat potensi yang ada, sehingga sedini mungkin potensi itu bisa kita antisipasi," lanjutnya.

Dia mengatakan di titik-titik rawan tanah longsor tersebut sebagian wilayah sudah diuji coba untuk pemasangan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini ketika ada tanda-tanda atau gejala tanah longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement