Advertisement
Kantor Dispar DIY Bakal Dipindah, Ada Apa?
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY akan membangun Gedung Jogja Planning Gallery (JPG) dengan tujuh lantai di kawasan Malioboro. Pembangunan gedung yang akan memuat beragam sejarah DIY ini berdampak pada pemindahan Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) DIY ke tempat lain.
Sekda DIY Gatot Saptadi menjelaskan sebagai awal dari memulainya pembangunan JPG, Pemda DIY akan menyelesaikan urusan aset tanah yang akan dipakai. Adapun aset tanah itu adalah lahan di Jalan Malioboro yang kini masih dimanfaatkan sebagai Kantor Dinas Pariwisata DIY. Lahan itu, kata dia sebelumnya adalah milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang dahulu memiliki kantor wilayah (kanwil) di DIY.
Advertisement
Tetapi rencananya akan dilakukan hibah antara Pemda DIY dengan Pusat melalui lahan di Jalan Kenari yang kini menjadi Kantor Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) dan salah satu lahan di Jl. Solo dengan lahan yang saat ini masih jadi Kantor Dispar DIY tersebut. "Ini suratnya sudah turun dari Sekjen [Kementerian PUPR], tinggal administrasinya saja. Setelah urusan status tanah selesai, perencanaan sudah ada, tinggal pembangunannya," katanya saat ditemui di kompleks Kepatihan, Rabu (12/12/2018).
Nantinya, JPG akan dikonsep lebih dari sekadar museum. Pasalnya tak hanya memuat seluruh sejarah DIY, JPG juga akan menampilkan semua potensi yang dimiliki DIY. “Sehingga siapa saja yang datang ke gedung tersebut bisa memahami secara langsung bagaimana sejarah DIY serta beragam potensi yang dimiliki,” ucap Gatot.
Gedung itu, kata Sekda, akan menghadap ke Jalan Malioboro dengan bagian belakangnya akan tembus hingga Jalan Mataram yang saat ini trotoarnya masih dimanfaatkan PKL berjualan sepatu. Dengan begitu ada dua akses pada gedung JPG.
Gatot menjelaskan JPG nantinya juga akan dilengkapi oleh beberapa open space yang bisa dimanfaatkan untuk pentas dan sejenisnya. Gedung tersebut lebih bersifat terbuka sehingga bisa masuk kapan saja bagi wisatawan baik dari Malioboro maupun Jalan Mataram.
Tak hanya itu, akan ada tempat parkir di gedung itu yang diharapkan bisa membantu persoalan parkir di kawasan Malioboro. "Yang jelas masterplannya, nanti dari gedung itu bisa lihat view Gunung Merapi," katanya.
Tahun depan, diakui Gatot, proses akan dimulai dengan sejumlah penanganan untuk mengarah ke fisik, seperti penyusunan detail engineering design (DED) awal dengan nilai pagu sebesar Rp744 juta. Selain itu, di tahun yang sama, pihaknya juga akan membebaskan lahan dengan memindahkan Kantor Dispar DIY lebih dahulu di salah satu gedung di kawasan Banguntapan, Bantul.
Kantor UPT Malioboro yang berada di lokasi tersebut pun harus dipindahkan. Begitu juga lokasi pembuangan di lahan itu akan dipindahkan ke tempat lain oleh pemerintah kota.
Selain itu akan dilakukan pembongkaran gedung yang saat ini dijadikan sebagai Kantor Dispar dan UPT Malioboro. Apalagi akses pembangunan dari belakang atau Jalan Mataram harus bersentuham langsung dengan rumah penduduk sehingga harus berhati-hati. "JPG ini akan menjadi salah satu destinasi wisata, siang dan malam akan ada aktivitas di sana, seperti pelaku seni juga bisa di sana," ujarnya.
Kasi Penataan Bangunan dan Permukiman Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY Arif Azazi Zein mengatakan dalam perencanaan JPG akan dibangun tujuh lantai dengan estimasi dua lantai bawah yang berfungsi sebagai tempat parkir. "Kemudian ada lima lantai ke atas yang akan dipakai untuk Jogja Planning Gallery," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
- Cegah Mafia Tanah, Kantor Pertanahan Jogja Dorong Masyarakat Punya Sertifikat Tanah Elektronik
- 70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik
- Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Advertisement