Advertisement
Kerabat Kraton Berebut Kursi DPR

Advertisement
[caption id="attachment_399392" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/?attachment_id=399392" rel="attachment wp-att-399392">http://images.harianjogja.com/2013/04/anggota-DPR-RI-Bisnis-Indonesia-Yayus-Yuwoprihanto1-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Anggota DPR RI
JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuwo Prihanto[/caption]
JOGJA- Sejumlah tokoh masyarakat mengisi daftar calon sementara yang diajukan ke Komisi Pemilihan Umum oleh partai politik peserta pemilu.
Advertisement
Nama Titik Soeharto putri Presiden kedua RI Soeharto menjadi caleg DPR dari Partai Golkar mewakili DIY. Mantan istri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto itu bakal bersaing dengan putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Pembayun.
Wakil Ketua Bidang Kaderiasasi di DPD Golkar DIY Janu Ismanto mengatakan, pencalonan Pembayun itu bermula dari tawaran Partai Golkar. Partai beringin menurutnya beranggapan Pembayun memiliki kans yang besar untuk mendongkrak suara partai.
Menurutnya, nama Pembayun telah didaftarkan ke KPU Pusat pada nomor urut tiga. Adapun pada nomor satu dan dua adalah Titik Soeharto dan Gandung Pardiman.
Tapi Janu berkelit belum mengetahui kepastian selanjutnya soal pencalonan Pembayun.” Ada 11 berkas. Apa Gusti Pembayun sudah menyerahkan semua. Namun kalau sudah didaftarkan syarat minimal ijazah sudah masuk semestinya,” ujarnya, Senin (22/4).
Janu mengaku tidak mengetahui secara detail pencalonan itu, sebab untuk kursi DPR menjadi urusan langsung DPP. “Yang saya ketahui pasti Pak Gandung, semua syarat sudah dipenuhi,” katanya.
Menurutnya, untuk bisa dicalonkan dari Golkar, bakal calon terlebih dulu harus melawati jenjang kaderisasi di partai. Namun karena Golkar memandang Pembayun memiliki kans besar itu, Ketua Umum DPP memiliki wewenang untuk memutuskan. Atas tawaran itu, Pembayun, kata Janu, menyepakatinya.
“Kami berharap seperti Kanjeng Gusti Hemas yang memperoleh suara sampai 800.000 suara pada pencalegkan DPD kemarin, Gusti Pembayun diprediksi mampu mendulang 200.000 suara,” katanya.
Selain itu, suami GKR Pembayun, KPH Wironegoro juga masuk dalam bursa wakil rakyat. Hanya Wironegoro maju lewat Gerinda, sedangkan Pembayun menggunakan kendaraan Golkar.
Dari keluarga Kraton juga muncul KPH Purbodiningrat, suami dari GKR Maduretno, putri kedua Sultan. Purbodiningrat maju lewat PDIP serta Dimas Jayaningrat, putra Gusti Joyokusumo, adik Sultan maju lewat partai Nasdem.
Sebelumnya, GKR Hemas juga telah resmi mendaftar ke KPU DIY untuk pencalonan ketiga kalinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah dari daerah pemilihan DIY.
Kepastian pencalonan Wironegoro disampaikan Sinarbiyat Nujanat, Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Gerindra DIY.
Menurut Sinarbiyat, Wironegoro yang menjabat sebagai Dewan Penasihat di Gerindra maju bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prof Suhardi yang tak lain guru besar Fakultas Kehutanan UGM.
“Dengan tokoh-tokoh kuat, Gerindra optimistis bisa mengisi dua kursi di DPR,” katanya kepada Harian Jogja.
Kendati begitu saat dikonfirmasi Harian Jogja, Wironegoro enggan berkomentar panjang soal pencalonannya. Menantu Sri Sultan Hamengku Buwono X itu mengaku memang telah memasukan berkas pencalonan ke DPP, namun ia belum mengklarifikasi telah didaftarkan atau belum.
Begitu halnya dengan pencalonan istrinya lewat Golkar, Wironegoro enggan berkomentar. ”Nanti akan ada pengumumannya,” ujarnya singkat.
Hanya ia sempat menegaskan pencalonannya itu dapat menjadi representasi masyarakat yang berbudaya di Jogja.”Tidak semua anggota Dewan sekarang tahu Jogja,” katanya.
Terpisah, Bambang Prasetyo, Sekretaris DPD PDIP membenarkan pencalonan KPH Purbodiningrat. Suami Maduretno itu merupakan calon urutan pertama PDIP di daerah pemilihan Bantul Barat. Menurutnya tak ada yang melamar dan dilamar.”Tumbu oleh tutup. Berminat dua- duanya,” katanya.
Dari proses wawancara yang dilakukan DPD PDIP DIY, kata Bambang, Purbo berniat untuk bergerak dari bawah untuk menjaring aspirasi. Dan bahkan, ia bersedia untuk duduk dalam struktural partai. Partai kemudian memberikan jabatan kepadanya sebagai pengurus Badan Pemenangan Pemilu.
“Beliau benar-benar mau full time terjun ke bawah. Sampai harus mundur dari jabatannya sebagai PNS,” katanya tanpa mengingat bekerja di instasi mana menantu Sultan itu.
Selain Purbo menurutnya anggota Dewan DIY dari PDIP seluruhnya kembali mencalonkan diri. “Kecuali untuk Pak Ternalem dan Bambang Eko, DPP tidak mengizinkan yang bersangkutan mencalonkan diri karena menjadi terdakwa,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Ternalem dan Bambang Eko anggota Dewan DIY dari dapil Gunungkidul itu menjadi terdakwa dalam kasus korupsi dana purna tugas pada penggunaan APBD 2003.
Sementara itu, Sekretaris Partai Nasdem DIY Unang Shio Peking sebelumnya kepada Harian Jogja telah memastikan pencalonan Dimas.“Dari Kraton kami juga sudah mengantongi. Dimas Jayaningrat, putra Gusti Joyokusumo sudah pasti mendaftar. Kebetulan dia adalah Ketua Garda Pemuda Nasdem Jogja juga,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Impor dari 3 Negara, Bulog Pastikan Cadangan Beras Tercukupi hingga Akhir 2024
- Siap-siap Hujan Siang Malam di Boyolali, Cek Prakiraan Cuaca Minggu 3 Desember
- Klaten Waspada Hujan Hari Ini, Cek Prakiraan Cuaca Minggu 3 Desember
- Hujan Siang sampai Sore, Simak Prakiraan Cuaca Wonogiri Minggu 3 Desember
Berita Pilihan
Advertisement

IDAI Dorong Layanan Kesehatan Analisis Data Infeksi Pneumonia untuk Pencegahan & Penanggulangan Dini
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 2 Desember 2023
- 13,3 Hektare Lahan Terdampak Tol Jogja-Solo Seksi 2 Belum Dibebaskan, Ini Datanya
- 7 Agenda Wisata di Jogja Sepanjang Desember 2023
- Kader Muhammadiyah Didorong Berwirausaha dengan Konsep Ekonomi Berbasis Nilai Sosial
- Prakiraan Cuaca: Mayoritas Daerah Diguyur Hujan, Termasuk Jogja
Advertisement
Advertisement