Advertisement

SOPIR NYALEG : Sebelum Berangkat Bagikan Kartu Nama

Ujang Hasanudin
Jum'at, 07 Februari 2014 - 07:20 WIB
Sugeng Pranyoto
SOPIR NYALEG : Sebelum Berangkat Bagikan Kartu Nama

Advertisement

Wasdiya, sopir bus jurusan Wonosari-Jogja ikut mencalonkan diri menjadi anggota DPRD dalam Pemilu 2014. Berikut kisahnya yang dihimpun wartawan Harian Jogja, Ujang Hasanudin.

Seperti biasa setiap harinya, Wasdiya berteriak-teriak mencari penumpang di pinggir Jalan Simpang Empat Tegalsari, Kecamatan Wonosari, Kamis (6/2) siang. Bus yang dikendarainya masih dalam keadaan hidup dan terparkir di pinggir jalan.
Sejumlah penumpang jurusan Wonosari-Jogja sudah berada di dalam bus. Beberapa saat kemudian, meski banyak kursi yang masih kosong, Wasdiya siap memberangkatkan penumpang agar mereka tidak kecewa.

Advertisement

Namun sebelum menjalankan busnya, ayah dari dua anak ini tiba-tiba menghampiri penumpang satu persatu. Ia membagikan kartu namanya sambil memberitahu agar penumpang bisa memilih dirinya pada pemilu legislatif April mendatang.
Beragam respons dari penumpang saat Wasdiya berkampanye. Ada yang cuek, dan ada penumpang yang sempat menggodanya “Ada uangnya tidak,” kata salah satu penumpang wanita.

Pernyataan penumpang tersebut disambut dengan senyuman oleh Wasdiya. Ia bahkan dengan jujur tidak memiliki modal banyak untuk menjadi calon legislator.

Pria kelahiran Dusun Warak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang ini mengaku nekat nyaleg dengan modal tak banyak. Uang beberapa juta yang dikumpulkan dari hasil mengemudi bus saat ini bahkan sudah habis untuk memasang poster dan spanduk.

Caleg yang terdaftar di Daerah Pemilihan Wilayah Kecamatan Panggang, Paliyan, Saptosari dan Purwosari, dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku mencalonkan diri untuk memperbaiki nasib para sopir angkutan dan bus Jogja-Wonosari yang selalu terpinggirkan.
Selain itu, ia juga ingin mengangkat kesejahteraan petani, memperjuangkan infrastruktur yang belum lancar di wilayah Selatan Gunungkidul.
Wasdiya mengaku berkali-kali ia memperjuangkan melalui DPRD maupun Pemkab namun kondisi komunitas sopir masih belum diperhatikan. Dia berharap, jika duduk di kursi Dewan bisa memperjuangkannya. “Setidaknya saya ingin memperjuangkan para sopir angkot dan bus,” ucap dia sebelum membawa penumpang menuju Jogja.

Wasdiya juga mengaku tidak punya daya tawar dalam hal materi bahkan untuk memasang poster dan baliho saja teman-teman komunitas dan orang terdekatnya yang membantu. Pria yang sudah menjadi pengemudi bus sejak 1977 lalu ini untuk kampanye hanya melalui penumpang ke penumpang.

Sambil menjalankan busnya sesekali dia mengajak ngobrol penumpang di jalan maupun di terminal dengan harapan menyatukan visi misinya.
Setelah ngobrol-ngobrol dengan penumpang ia membagi-bagikan kartu nama. “Saya modal semangat saja, dengan dukungan keluarga, dan teman-teman,” kata dia

Dia optimistis bisa terpilih dengan alsan banyak komunitas, teman-teman maupun kenalan dari penumpang yang sudah sering bertemu dalam bus.
Purwanto, sopir bus Jogja-Wonosari lainnya mengapresiasi keinginan Wasdiya menjadi anggota DPRD Gunungkidul. Menurutnya, memang jarang sopir bus mau mencalonkan jadi anggota Dewan. Purwanto berharap Wasdiya bisa memperjuangkan rakyat kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement