Advertisement

Warga Gedangsari Khawatirkan Longsor Susulan

Kusnul Isti Qomah
Senin, 10 Februari 2014 - 11:54 WIB
Nina Atmasari
Warga Gedangsari Khawatirkan Longsor Susulan Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja - Kusnul Isti Qomah)

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Warga Dusun Plasan, Kecamatan Gedangsari mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan di sekitar area longsor yang memasuki rumah Joyo, RT5 RW 4.

Joyo menuturkan tanah bagian atas sudah mulai retak kembali. Ia khawatir jika hujan kembali mengguyur dengan deras akan terjadi lagi longsor. Longsor pertama kali terjadi pada Minggu (2/2/2014) sekitar pukul 21.30. Material longsor pun sampai memasuki rumah Joyo.

Advertisement

“Di sebelah timur pohon bambu di bagian atas itu sudah retak lagi. Semoga tidak longsor,” papar dia.

Kekhawatiran juga dirasakan warga lainnya. Mereka mengaku belum ada pembahasan bagaimana akan menata tanah sisa longsor yang masih di bagian atas.

Warga mengatakan longsor yang terjadi di bagian tersebut baru pertama kali terjadi. Mereka pun menduga lantaran bayak rumah tikus werok di dalam tanah.

“Sekitar empat tahun lalu mulai ada rumah tikus. Mungkin itu penyebabkan karena air semakin cepat masuk sehingga tanahnya longsor,” tutur salah satu warga.

Warga pun sementara melakukan gotong royong membersihkan sisa lumpur di bagian dampur dan belakang rumah Joyo.

Warga dibantu relawan PMI Gunungkidul, Tagana, Sibat serta BPBD membersihkan lumpur dan membuat parit untuk jalan air, Sabtu (9/2/2014).

Kepala BPBD Gunungkidul Budi Harjo menuturkan target utama yakni dengan membersihkan sisa-sisa lumpur yang memasuki rumah Joyo.

“Sementara ini kami konsentrasikan dengan membuang sisa-sisa material longsor. Kami juga meminta partisipasi warga untuk gotong-royong membersihkan lingkungan mereka sendiri,” tutur dia.

Pengamat ekosistem karst Gunungkidul Edi Dwi Atmaja menuturkan faktor umum penyeb longsor di daerah Gedangsari karena batuan. Batuan yang lapuk menjadi tanah dan diberi beban air sehingga tanah menjadi jenuh. Potensi longsor akan semakin besar ketika kondisi kemiringan tanah cukup miring.

"Air yang menggenang di sawah bagian atas menambah beban tanah. Beban terberat tanah adalah air. Tanaman bambu juga menjadi beban karena berakar dangkal dan berkoloni sehingga menambah beban tanah,” tutur dia.

Sedangkan untuk lorong-lorong tikus dikatakan bisa memacu atau mempercepat proses longsor. Pasalnya lorong-lorong tikus dapat mempercepat masuknya air ke dalam tanah sehingga cepat jenuh dan menjadi lebih berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement