Advertisement
Ceramah Ngawur di Bantul, Ustaz asal Kediri Didemo
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Sekitar 500 umat Islam dari elemen ormas keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) di Bantul Kamis (24/4/2014) pukul 21.30 WIB mendatangi pengajian bertempat Masjid Al Ikhsan di Dusun Ngentak RT7 Plebengan, Desa Sidomulyo, Bambanglipura yang tengah menghadirkan penceramah asal Kediri bernama Kh.Alforkhi Abdul Gani.
Kedatangan mereka untuk minta pertanggungjawaban isi ceramah yang dinilai meresahkan dan memecah belah umat.
Massa dari sejumlah elemen ormas keagamaan NU seperti Gerakan Muda NU (GMNU), Pagar Nusa dan GP Anshor Banser NU mendatangi pengajian malam Jumat pimpinan Sudadi sejak sekitar pukul 20.00 WIB untukĀ mengajak diskusi penceramah asal Kediri yang beberapa kali mengisi ceramah di Bantul yang dinilai menyinggung umat NU.
Advertisement
"Kebetulan kami memiliki rekaman semua pernyataan itu sewaktu memimpin pengajian sebelumnya. Kami ingin ada dialog agar materi ceramah tidak sampai memecah belah umat Islam," kata Komandan Banser Bantul Khozen, Jumat (25/4/2014).
Dalam dialog dengan perwakilan NU, Kh.Alforkhi Abdul Gani akhirnya mengakui perbuatannya dan berjanji tidak mengulang. Alforkhi juga sanggup meminta maaf secara lisan dan tertulisĀ termasuk kesanggupan tidak ceramah yang mengundang keresahan umat Islam di DIY.
Kapolres Bantul AKBP Surawan menambahkan dialog antar dua kelompok Islam berlangsung kondusif. "Sudah ada kesepakatan dan dialog berjalan lancar," pungkas Surawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement