Advertisement

PESISIR SELATAN: 24 Hektare Hutan Musnah Karena Tambak

Bhekti Suryani
Selasa, 13 Mei 2014 - 22:30 WIB
Sugeng Pranyoto
PESISIR SELATAN: 24 Hektare Hutan Musnah Karena Tambak WASPADA GELOMBANG TINGGI YOGYAKARTASebuah perahu nelayan mencoba berlabuh usai mencari ikan di Pantai Glagah, Kulon Progo, Yogyakarta, Selasa (24/12). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghimbau wisatawan yang berniat mengunjungi pantai di DIY khususnya pada libur Natal dan Tahun Baru untuk mewaspadai gelombang tinggi laut selatan yang diperkirakan mencapai lebih dari 3 meter. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Koz/nz - 13.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Sebanyak 24 hektare hutan di pesisir Selatan Bantul kini dibabat habis untuk tambak udang. Butuh waktu hingga delapan tahun untuk membuat area ini kembali hijau.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Partogi Dame Pakpahan menyebutkan, dalam waktu setahun, 24 hektare lahan hijau musnah karena digunakan untuk tambak udang.

Advertisement

Pesisir Selatan Bantul mulanya ditutupi hutan cemara udang dan sejumlah pohon lain seperti akasia. Penghijauan lahan pesisir itu dimulai sejak awal 2000-an. "Dahulu di sini lahannya gersang, tidak bisa ditanami karena paparan uap air laut," kata Partogi, Selasa (13/5/2014).

Pohon-pohon tersebut menjadi wind barrier atau penghalang angin air laut yang membawa garam sehingga lahan pertanian dapat terlindungi. Sejak wilayah ini menjadi hijau, kawasan pesisir berubah menjadi sentra hortikultura seperti bawang merah dan cabai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa

News
| Minggu, 11 Mei 2025, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam

Wisata
| Sabtu, 10 Mei 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement