Advertisement
RAMADAN 2014 : BBPOM DIY Curigai Ada Makanan Berbahaya Masih Beredar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jogja mengintensifkan pengawasan berbagai produk makanan menjelang Ramadhan, sebagai upaya menjamin agar konsumen memperoleh makanan yang berkualitas.
"Pengawasan dilakukan secara langsung di tempat-tempat distribusi produk makanan seperti pasar tradisional, toko, terminal dan stasiun," kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jogja, Abdul Rohim di sela-sela pengawasan produk makanan, Selasa (17/6/2014).
Advertisement
Menurut dia, peningkatkan pengawasan produk makanan yang beredar menjelang bulan puasa, karena adanya kekhawatiran meningkatnya penjualan produk mekanan yang mengandung bahan pangan berbahaya dan kedaluwarsa.
Dalam pengawasan yang dilakukan di sejumlah toko oleh-oleh di kawasan Pathuk, Ngampilan, petugas BBPOM sempat mencurigai sejumlah makanan mengandung bahan pangan berbahaya seperti Rhodamin B dan Methanone Yellow.
Namun, setelah dilakukan uji laboratorium secara cepat, diketahui produk makanan tersebut bebas dari pewarna berbahaya.
Masyarakat, kata Abdul, diminta jeli sebelum membeli produk makanan, seperti memilih makanan yang tidak berwarna mencolok karena dimungkinkan mengandung pewarna berbahaya, dan mengecek label produk serta kondisi fisik kemasan pembungkus.
"Masih ada produsen yang belum mencantumkan label secara benar. Label ini penting dicantumkan dengan jujur agar masyarakat mengetahui kandungan dalam produk makanan yang akan dibelinya," katanya.
Label produk makanan tersebut harus mencantumkan nama produk, alamat produksi, izin produksi, serta kedaluwarsa. Produk rumah tangga harus mencantumkan nomor produk industri rumah tangga (PIRT). Sedangkan produk pabrikan besar harus mencantumkan MD yang dikeluarkan oleh BPOM.
"Jika ada produk makanan yang tidak mencantumkan label, maka akan kami minta produsen menarik kembali produknya. Produk makanan yang tidak mencantumkan label bisa dianggap sebagai bahan ilegal," katanya.
Sedangkan untuk kemasan, menurut dia juga perlu dicek dengan teliti. "Misalnya kemasan kaleng tidak boleh penyok atau bocor karena akan mempengaruhi kualitas makanan di dalamnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement