Advertisement
Bantul Kewalahan Tangani Kebersihan Kawasan Objek Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku masih kewalahan dalam mengupayakan kebersihan di kawasan objek wisata, terutama pantai di wilayah itu.
"Untuk kebersihan objek wisata terutama pantai kami masih kewalahan, harus kami akui bahwa kebersihan pantai masih kurang, dan itu disebabkan beberapa faktor," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Selasa (24/6/2014).
Advertisement
Menurut dia, beberapa faktor tersebut, di antaranya karena pengaruh alam, yakni ketika terjadi hujan, kotoran atau sampah dari utara akan terbawa arus sungai ke muara hingga menyebabkan kawasan menjadi kotor.
"Kemudian faktor kami [dinas] sendiri, seperti sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang terbatas, sebenarnya tempat sampah maupun petugas kebersihan sudah ada namun belum ideal," katanya.
Pada 2014, pihaknya memang telah menambah tenaga kebersihan objek wisata sebanyak 12 orang, yang ditempatkan secara kontrak di sejumlah pantai, misalnya Pantai Samas, Pantai Gua Cemara, dan Pantai Parangtritis.
"Sampai saat ini Bantul memiliki sebanyak 51 petugas kebersihan di sepanjang pantai selatan sekitar 13 kilometer, selama ini mereka konsentrasi di Pantai Depok dan Parangtritis yang memang dominan pengunjungnya," katanya.
Menurut dia, upaya untuk menjaga kebersihan di kawasan pantai juga tidak terlepas dari rendahnya kesadaran wisatawan untuk membuang sampah atau sisa makanan dan minuman tidak pada tempat sampah yang disediakan.
"Kurangnya kesadaran wisatawan untuk jaga kebersihan di objek wisata juga menjadi faktor kenapa sejumlah pantai di Bantul kurang bersih, padahal paling tidak kalau wisatawan sadar, kawasan objek itu lebih bersih," katanya.
Terkait dengan kebersihan objek wisata nonpantai, selama ini pihaknya mengandalkan kelompok masyarakat yang terdampak langsung dengan keberadaan wisata itu, karena nantinya manfaatnya akan kembali ke masyarakat.
"Untuk beberapa objek di darat misalnya desa wisata masih mengandalkan masyarakat kelompok sadar wisata (pokdarwis), dari dinas hanya memfasilitasi supaya ada bersih-bersih, karena kalau hanya pokdarwis saja tidak akan selesai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement