Advertisement
KISAH INSPIRATIF : TBM Sekaligus 'Lahan' Praktik

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara di Jalan Kaliurang Km 14 No. 15A, Tegalmanding, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman bukan sekadar taman bacaan biasa. Lembaga ini tidak saja memfasilitasi buku bacaan tapi juga mempraktikan ilmu. Berada di lantai dua milik Heni Wardatur Rohmah, gudang rumah disulap menjadi perpustakaan.
Dengan ribuan koleksi buku berbagai judul dan sekte ilmu. Selain di lantai kedua, ada sejumlah buku juga di tempatkan di lantai dasar. Kesimpulannya rumah ini bisa disebut sebagai perpustakaan. Siapa saja bisa datang langsung “menenggak” ilmu dari buku-buku itu secara gratis. TBM ini pun menyediakan kenyamanan dalam ruangan yang dihiasai peranti hasil seni.
Advertisement
Tak hanya itu, pengelola TBM juga membangunkan rumah pohon. Sebuah rumah kecil di atas pohon mangga yang rindang sebagai lokasi untuk membaca buku. Rumah pohon ini terletak di halaman belakang yang hanya berjarak beberapa meter dari ruang utama perpustakaan. Fasilitas itu disediakan bukan tanpa latar belakang. Rupanya Heni dan kawan-kawan pengelola TBM berupaya memikat siapa saja untuk datang ke TBM itu. Minimal datang meski belum membaca buku.
"Setelah itu biasanya tertarik untuk membaca buku," ujar Heni saat ditemui di TBM Mata Aksara, Rabu (20/8/2014).
Bahkan untuk menjangkau warga yang tidak bisa datang, TBM ini menyediakan perpustakaan keliling yang bisa dipanggil ke mana saja. Selain membaca. TBM ini juga memiliki sekolah menulis. Sudah meluluskan tiga angkatan. Tapi, tidak berhenti sampai pada membaca dan menulis semata.
TBM Mata Aksara berusaha mengimani buku yang ada. Terutama buku tentang ketrampilan teknis. Mereka berupaya mempraktikkan keilmuan yang sudah dibaca dalam buku. Terutama ilmu yang paling dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yakni pertanian, perikanan dan peternakan. Sejumlah aplikasi itu antara lain pembuatan dekomposer dan pupuk organik cair bagi Posyandu Lansia di Dusun Nglebeng, Margorejo, Tempel.
Pembuatan pupuk itu kini telah diikuti ratusan anggota kelompok yang berada di Playen, Paliyan, Gunungkidul, Bantul sampai pada Bengkulu di bawah koordinasi TBM Mata Aksara. Serta pertanian salak pondoh murni dari pupuk organik yang kini sudah berjalan di Tempel.
"Dari aplikasi buku, bersama masyarakat itu pula kami jadi berkembang ke ekonomi kreatif juga," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement