Advertisement
GERAKAN ANTIKORUPSI : Perempuan Pilih Cuci Perabot, Loh?

Advertisement
Gerakan antikorupsi juga didengungkan oleh kaum hawa. Sebagai bentuk protes, lebih dari 100 perempuan melakukan aksi cuci pakaian dan perabot.
Harianjogja.com, JOGJA-Sekitar 100 perempuan melakukan longmarch dari Titik Nol Kilometer menuju Balai Pelestarian Nilai Budaya. Mereka kemudian langsung melakukan aksi cuci pakaian dan perabotan rumah tangga secara bersama-sama.
Advertisement
Usai cuci bersih pakaian, masa aksi kemudian membubuhkan tandatangan dan cap lima jari diatas kain putih berukuran sekitar 10x1,5 meter. Aksi tersebut dilakukan sebagai simbol penolakan terhadap korupsi.
Salah satu aktivis perempuan, Wasingatu Zakiyah menyatakan, aksi cuci pakaian dan perabotan rumah tangga dimaknai sebagai ruwatan agar masyarakat mulai membersihkan diri dari praktek-praktek korupsi mulai dari lingkungan keluarga.
"Korupsi telah membawa dampak sistemik pada perempuan dan anak," kata Zakiyah, Minggu (8/3/2015).
Zakiyah mengungkapkan, data Gobal Corruption Barometer, Transparancy International
menunjukan bahwa perempuan merasakan dampak korupsi lebih tinggi dibanding
dengan laki-laki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY
- Ratusan Mobil Angkutan Barang Terjaring Razia di Perbatasan Jogja
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
- Tanggapi Video Ade Armando, DPRD DIY : Rendahkan dan Lukai Rakyat Jogja
Advertisement
Advertisement