Advertisement

KEKERASAN BANTUL : Kawasan SPN Tetap Terlarang untuk Warga

Arief Junianto
Rabu, 08 April 2015 - 08:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
KEKERASAN BANTUL : Kawasan SPN Tetap Terlarang untuk Warga Seorang warga menggembala ternaknya di depan gerbang Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro, Bantul, Senin (6/4/2015). (JIBI/Harian Jogja - Arief Junianto)

Advertisement

Kekerasan Bantul Kepala Dusun Nogosari, Nardi, menyatakan warga lebih memilih jalan di dalam kompleks SPN Selopamioro lantaran kondisi jalan di sisi timur bangunan SPN memang tak layak.

Harianjogja.com, BANTUL- Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro secara tegas kembali menyatakan kawasan tersebut terlarang untuk warga.

Advertisement

Kepala SPN Selopamioro, AKBP Kukuh Kalis menyampaikan selama ini pihaknya sudah memberikan toleransi kepada warga sekitar. Kendati pihak Pemkab Bantul sudah menyediakan jalan desa selebar dua meter di sebelah timur bangunan SPN sebagai akses jalan ke lahan persawahan, nyatanya masih banyak warga yang memilih melintasi portal gerbang masuk SPN dan melalui jalan aspal yang membelah kompleks SPN Selopamioro.

Dalam pertemuan yang dimediasi oleh Pemdes Selopamioro dan Pemerintah Kecamatan Imogiri, pihak SPN dan Junianto sepakat berdamai. Meski demikian, kini SPN Selopamioro tak lagi mengizinkan warga untuk melintasi portal pintu gerbang tersebut.

"Sudah cukup toleransi kami. Daripada terjadi kasus lagi, lebih baik warga tidak usah lewat jalan itu lagi," ucap Kukuh.

Kepala Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Nardi, warga lebih memilih jalan di dalam kompleks SPN Selopamioro lantaran kondisi jalan di sisi timur bangunan SPN Selopamioro memang tak layak.
"Apalagi kalau hujan. Di beberapa titik, cor bloknya sudah mengelupas," ucapnya.

Dia bisa memaklumi jika banyak warganya yang menerobos masuk ke dalam kompleks SPN Selopamioro. Terlebih, saat ini masyarakat tengah sibuk memasuki masa panen dan persiapan tanam.
Dijelaskannya, lahan warga yang ada di belakang kompleks bangunan itu mencapai ratusan hektar. Sementara lahan yang sudah menjadi milik SPN Selopamioro seluas 20 hektare.

"Itu pun sudah digarap oleh pihak SPN [Selopamioro] sendiri. Dulu sempat digarap warga. Jadi satu-satunya pemicu persoalan itu cuma masalah jalan," ujarnya memaparkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Orang Tewas di Pesta Rakyat Garut, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian di Balik Tragedi Rangkaian Pernikahan Putra Dedi Mulyadi

News
| Sabtu, 19 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi

Wisata
| Sabtu, 19 Juli 2025, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement